Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut Israel sebagai rezim teroris dan pembunuh yang tak berperikemanusiaan. Pernyataan itu ditegaskan Erdogan hari Senin (31/5) menyusul serangan brutal atas konvoi sembilan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan yang tidak dilengkapi dengan senjata.
Kantor Berita AFP, Erdogan di Chili sebelum bertolak ke Turki, mengatakan, "Pemerintah Ankara tidak akan bungkam menghadapi arogansi Zionis Israel." Erdogan juga meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) supaya menggelar sidang terkait serangan brutal atas konvoi kapal pengangkut bantuan ke Gaza.
Wakil Perdana Menteri Turki mengatakan, Erdogan mempercepat kunjungannya dan langsung bertolak ke Ankara menyusul serangan brutal Israel terhadap konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Dilaporkan pula, Departemen Luar Negeri Turki mendesak Rezim Zionis Israel supaya menyerahkan warga-warganya yang terluka ke Ankara. (irib/ar)