WASHINGTON- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menampik laporan pers yang menyatakan bahwa Osama Bin Laden berada di Teheran. Menurut Ahmadinejad, pemimpin Al-Qaeda yang juga musuh besar AS itu sedang berada di ibukota AS sendiri, Washington.
Pada hari Rabu (5/5), Ahmadinejad duduk bersama George dari ABC dalam suatu sesi wawancara.
Stephanopoulos menanyakan tanggapan Ahmadinejad mengenai adanya laporan bahwa Bin Laden diam-diam tinggal di Teheran.
Dalam wawancara tersebut, tercatat sejumlah pernyataan Ahmadinejad yang menarik perhatian.
Stephanopoulos:
Sekiranya Anda tahu bahwa Osama Bin Laden berada di Teheran, apakah Anda akan menyambutnya dengan ramah? Apakah Anda akan mengusirnya? Apakah Anda akan mengusirnya?
Ahmadinejad:
Saya dengar Osama Bin Laden berada di Washington DC.
Stephanopoulos:
Tidak, tak mungkin.
Ahmadinejad:
Ya, benar. Ia ada di sana. Karena ia adalah bekas rekan kerja Bush. Kenyataanya, mereka adalah rekan kerja di masa lalu. Anda tahu itu. Mereka berkecimpung dalam bisnis minyak bersama-sama. Mereka bekerja bersama-sama. Bin Laden tak pernah bekerja sama dengan Iran, namun ia bekerja sama dengan Bush.
Tercatat pula percakapan antara Stephanopoulos dan Ahmadinejad sebagai berikut:
Stephanopoulos:
Tapi, Anda menampik bahwa ia ada di Teheran saat ini? Ia tidak di sana, Osama Bin Laden tidak berada di Teheran saat ini?
Ahmadinejad:
Segala hal yang lain meyakinkan bahwa ia berada di Washington. Saya pikir terdapat kemungkinan besar bahwa ia berada di sana.
Ahmadinejad tidak menyajikan bukti-bukti yang dapat mendukung pernyataannya. Ia hanya menyebutkan bahwa ia pernah “mendengar” kabar bahwa Bin Laden berada di Washington.
Ia juga menambahkan bahwa semestinya para pejabat AS tahu dimana Bin Laden berada.
“Pemerintah AS telah menginvasi Afghanistan dalam rangka menangkap Bin Laden. Mereka mungkin tahu dimana Bin Laden berada. Jika mereka tidak tahu, mengapa mereka melakukan invasi? Dapatkah kita mengetahui intelijen?” Demikian retorika Ahmadinejad kepada kantor berita ABC.
“Mula-mula, mereka harus mencoba untuk menemukan lokasinya dulu, baru kemudian mereka menginvasi. Orang-orang yang tidak megetahui lokasinya, sementara mereka menginvasi lebih dulu dan baru kemudian mencoba mencarinya, apa itu logis?”
Menanggapi pernyataan Ahmadinejad bahwa Osama Bin Laden berada di Washington, Departemen Dalam Negeri AS mengatakan secara bercanda bahwa mereka tidak menemukan jejak pemimpin ekstrimis Islam itu meskipun mereka telah mencarinya.
“Kami telah melakukan pencarian intensif di Departemen Dalam Negeri – setiap sudut dan celah – dan kami dapat mengatakan bahwa Osama Bin Laden tidak berada di sini.” Demikian kata juru bicara Departemen Dalam Negeri, Phillip Crowley.
“Maksud Anda, Wahington dalam arti yang lebih luas atau Anda hanya mencari di Departemen Dalam Negeri,” tanya seorang reporter, juga secara bercanda.
“Hanya terbatas pada Departemen Dalam Negeri, namun dilaporkan oleh presiden Iran bahwa ia berada di Washington. Itu kabar baru bagi kita,” jawab Crowley sebelum beralih pada berita hari itu.
“Dan terima kasih karena telah tertawa,” tambahnya sambil tersenyum simpul.
Masih terkait dengan pernyataan Ahmadinejad, kantor berita Guardian dalam Richard Adam’s Blog menulis:
“Anda mungkin berpikir bahwa hal itu gila. Anda mungkin benar. Tapi, coba pikirkan. Washington D.C., dengan semua kedutaan dan organisasi yang ada seperti IMF, memang merupakan tempat ideal bagi orang asing yang kaya untuk berbaur. Plus, terdapat beberapa museum yang bagus dan Osama dapat memuaskan minatnya terhadap kebijakan luar negeri (Meskipun mungkin ia akan tinggal di Bethesda, tempat dimana separuh Bank Dunia berada, dan secara teknis itulah Maryland, tapi sebaiknya kita tak usah mencari-cari alas an).
Tapi, Ahmadinejad tak mungin benar. Jika Bin Laden benar-benar ada di DC, pasti ia sudah pergi ke acara makan malam koresponden di Gedung Putih pada hari Sabtu, bersama dengan selebritas macam Justin Bieber. Lagipula, ada Rupert Murdoch di situ.” (suaramedia)