SELAT HORMUZ - Unit angkatan udara Iran mengusir drone pengintai AS yang mengawasi latihan perang yang berlangsung di Selat Hormuz, pejabat Iran mengatakan.
Jenderal Ataollah Salehi, panglima tentara Iran, berkata sebuah drone pengintai AS mendekati zona di Selat Hormuz dan Samudra Hindia di mana pasukan Iran melakukan latihan militer, laporan kantor berita setengah resmi Fars News Agency.
"Kemarin (Senin) sebuah pesawat pengintai AS berusaha untuk pendekatan wilayah kita tapi meninggalkan daerah itu setelah menerima peringatan yang dikeluarkan dari (unit) pertahanan udara tentara ," katanya.
Militer AS Iran menghadapi pemeriksaan setelah sebuah Iran F-27 mendekati USS Eisenhower di Teluk Oman pada bulan April. Pejabat militer Iran mempertahankan bahwa Iran memiliki hak untuk mengidentifikasi kapal asing yang mendekati perairan.
Iran melaksanakan sebuah latihan perang 8-hari di kawasan Teluk Persia Rabu, melakukan pengujian serangkaian rudal dan perangkat perang elektronik. Kapal selam Iran dan unit angkatan udara angkatan laut mereka bergabung dengan rekan-rekan dalam manuver itu.
Pasukan Iran menembakkan dua rudal jarak sedang dari pantai selatan Iran selama latihan perang yang dimulai minggu lalu, para pejabat militer mengatakan.
Jenderal Ataollah Salehi, panglima tentara Iran, mengatakan kedua rudal permukaan-ke-laut diluncurkan pada sasaran bergerak di perairan lepas pantai selatan Iran, kantor berita semi-resmi Fars News Agency melaporkan.
Salehi menambahkan bahwa rudal dapat digunakan terhadap target laut yang bergerak dan stasioner. Mereka dilengkapi dengan sistem radar yang disempurnakan dan mampu menghindari radar konvensional karena ketinggian penerbangannya yang rendah dan diameternya sempit.
Komandan mengatakan pasukan Iran telah menyamakan kecepatan dengan upaya militer AS dan politik di banyak arena.
Tahap ketiga dari latihan perang 'Velayat `89' dimulai Sabtu di Teluk Persia, Laut Oman dan Samudera Hindia bagian utara menampilkan kekuatan tempur unit kapal cepat Angkatan Darat Iran.
Latihan angkatan laut dimulai Rabu lalu tepat setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menyelesaikan latihan perang besar di Teluk Persiasn, Laut Oman dan juga di rute kunci minyak dari Selat Hormuz.
Iran menguji berbagai macam peralatan perang militer dan elektronik selama latihan perang diluncurkan 5 Mei. komandan militer Iran mengatakan pasukan mereka beroperasi di lebih dari 96.000 kilometer persegi di Selat Hormuz dan Samudera Hindia bagian utara.
Laksamana Rostamabadi Qasem mengatakan bahwa kapal perusak dan kapal meriam serta pasukan operasional khusus dipantau lewat kapal.
Serangan kimia oleh pasukan musuh hipotetis telah berhasil dibalas melalui peralatan militer produksi dalam negeri, Rostamabadi menambahkan.
Sistem yang diproduksi dalam negeri ini juga digunakan untuk menghadapi musuh penyelam hipotetis dan gerilyawan, yang menembus ke wilayah-wilayah pesisir, ungkapnya.
Di tempat lain dalam sambutannya, ia mengatakan wakil-wakil dari tiga negara regional akan mengamati latihan perang ini selama tahap berikutnya.
Pesawat pengintai dan tak berawak juga melakukan beberapa operasi di daerah itu juga.
Helikopter Cobra juga menghancurkan target, yang berada di laut dan di bawah laut dengan menggunakan roket dan putaran 20-mm.
Drone pengawas mengumpulkan informasi tentang kekuatan musuh hipotetis melalui penggunaan radar dan sistem pemantauan militer.
November tahun lalu, Iran juga menggelar latihan akbar sebagai aksi menggertak mereka atas kerajaan zionis Israel yang sebelumnya mengancam akan menghancurkan situs nuklir Iran.
Sebagai respon terhadap serangan itu, Amir Ali Hajizadeh, Komandan Pasukan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), mengancam bahwa Israel akan membayar mahal jika memutuskan untuk melakukan “kebodohan” semacam itu.
“Satu langkah saja keluar dari garis dan pesawat Israel akan hancur sepenuhnya,” ujar Hajizadeh, menjelaskan bahwa Iran akan memusnahkan pesawat jet F-15 dan F-16 Israel, jika negaranya diserang.
“Bahkan jika mereka lolos dari sistem pertahanan kami yang canggih, mereka tidak akan pernah melihat markasnya lagi karena rudal darat kami siap menarget markas militer Israel,” tambahnya.
(suaramedia)