4 Mar 2011

Tuduhan Konspirasi Yahudi Serang WikiLeaks Picu Kontroversi

ImageEditor majalah Private Eye, Ian Hislop, membantah tudingan Julian Assange tentang majalah tersebut bagian dari konspirasi yahudi yang menentang situs WikiLeaks.


Dalam edisi terbaru majalah satir tersebut, Hislop menuliskan bahwa Assange meneleponnya pada 16 Februari untuk mengeluhkan mengenai sebuah artikel yang menyebut Israel Shamir, seorang kolega WikiLeaks di Rusia sebagai seorang penyangkal Holocaust.


"Dia (Assange) mengatakan, saya dan Private Eye harusnya malu karena turut bergabung dengan konspirasi internasional untuk memfitnah WikiLeaks," tulis Hislop.


"Menurutnya, tulisan itu adalah upaya jelas untuk menjauhkan dirinya dan organisasinya dari dukungan dan donasi Yahudi, dan dia mengklaim tahu persis siapa yang menulisnya. Ia kemudian menyebut nama seorang wartawan Inggris yang tidak ada hubungannya dengan tulisan itu," tambah Hislop.


Hislop menambahkan, Assange kemudian mengklaim bahwa Private Eye adalah bagian dari konspirasi yang dipimpin Guardian, termasuk jurnalis David Leigh, editor Alan Rusbridger, dan John Campfner dari lembaga sensor, semuanya "Yahudi."


"Saya kemudian mengatakan padanya bahwa Rusbridger sebenarnya bukan Yahudi, tapi Assange bersikeras menyebut Rusbridger ‘Yahudi’ karena dia ada hubungannya dengan David Leigh (mereka adalah saudara ipar)," tulis Hislop.


"Saat saya meragukan apakah konspirasi Yahudinya akan dapat dihadapkan dengan fakta, Assange tiba-tiba menghentikan pendapatnya, ‘Lupakan saja soal Yahudi itu’," tulis Hislop.


Assange kemudian mengeluarkan pernyataan untuk membantah tudingan tersebut. "Hislop telah memelintir, mengarang, atau salah mengingat hampir setiap pernyataan dan frasa penting. Terutama pernyataan ‘konspirasi Yahudi’. Itu betul-betul salah, dalam semangat dan dalam kata-kata."


"Hal itu cukup serius dan mengesalkan. Bukannya meluruskan, Hislop justru berusaha membenarkan sebuah fitnah dengan fitnah lain yang tujuannya serupa, hal yang mungkin tidak mengejutkan," kata Assange.


"Meski ia punya repuasi untuk hal ini dan dikenal menerima lebih banyak fitnah di Inggris dibandingkan jurnalis lain, bukan berarti ini benar," kata Assange.


"WikiLeaks mendorong ‘jurnalisme ilmiah’ yang ideal, saat semua bukti dari semua artikel tersedia untuk para pembaca demi menghindari pemelintiran semacam ini. Kami menghargai dukungan kuat dan para staf Yahudi kami, demikian juga dengan dukungan dari para aktivis demokrasi pan-Arab dan pihak lainnya yang memiliki harapan sama dengan kami untuk terciptanya dunia yang adil," kata Assange.


Pekan lalu, seorang hakim menyatakan Assange harus diekstradisi ke Swedia untuk menjawab tudingan pemerkosaan, membawanya semakin dekat dengan tahapan pertama upaya hukum yang agaknya masih akan panjang.


Assange yang melawan proses ekstradisi sejak ditangkap di Inggris Desember tahun lalu harus diinterogasi di Swedia atas tudingan pemerkosaan, kata hakim kepala Howard Riddle.


Riddle membantah argumen yang menyebut jaksa yang mengupayakan ekstradisi Assange melakukan tindakan ilegal dan tidak memenuhi syarat untuk melayangkan tuntutan, juga klaim bahwa proses peradilan Assange tidak akan adil.


Penyandang dananya, Mark Stephens, mengaku masih berharap masalah itu dapat diselesaikan di Inggris. "Kami masih amat optimis dengan peluang banding kami."


 


suaramedia