Kepala MI6, John Sawers, menuding Iran melakukan aktivitas nuklir terselubung. Dikatakannya, aksi spionase terhadap Iran adalah satu-satunya jalan untuk menghentikan program nuklir negara ini.
Sawerz hari Kamis (28/10) dalam pidatonya yang disampaikan di konferensi umum, mengatakan, "Jalan diplomasi tidak dapat dihandalkan untuk menuntaskan masalah program nuklir Iran." Ditambahkannya, "Operasi spionase dibutuhkan menghambat upaya negara-negara seperti Iran untuk menggapai senjata nuklir."
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton dalam penyataannya, hari Senin lalu, setelah menegaskan bahwa aktivitas instalasi nuklir Busher mempunyai tujuan sipil, malah menuding Tehran tengah melakukan aktivitas nuklir terselubung.
Sementara itu, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) sekitar sebulan lalu, mengeluarkan laporan untuk ke 22 yang isinya menegaskan bahwa semua aktivitas nuklir Iran berada di bawah pantauan lembaga internasional ini. Iran yang juga salah satu anggota IAEA , berulangkali menegaskan status sipil nuklirnya.
Sawerz dalam klaimnya menyatakan, "Terungkapnya situs pengayaan di sekitar kota Qom adalah salah satu keberhasilan intelijen dan keamanan yang menyebabkan AS dan Eropa menjatuhkan sanksi lebih serius terhadap Iran."
Padahal Tehran pada bulan September lalu, melayangkan surat kepada IAEA dalam koridor transparansi program nuklir Iran. Surat itu juga memberitahukan pembangunan kedua situs pengayaan uranium. (Irib.ir)