Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa sekitar 60 persen warga Arab Saudi tinggal di rumah-rumah dalam kondisi yang tidak nyaman. Surat kabar Arab Saudi al-Watan melaporkan bahwa negara kaya minyak itu menghadapi masalah dalam penyediaan perumahan bagi warganya, terutama kaum remaja.
Menurut laporan tersebut, sekitar 40 persen dari warga tidak memiliki rumah dan tinggal di rumah kontrakan dengan kondisi yang relatif tidak tepat, sementara sekitar 20 persen memiliki rumah tetapi berada di lingkungan miskin.
Krisis perumahan melanda Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir karena keterlambatan dalam pembayaran cicilan, peraturan perbankan yang rumit dan meningkatnya harga tanah. Pada bulan Januari, harian Inggris, Guardian, melaporkan bahwa sejumlah besar dari penduduk Saudi yang berjumlah lebih dari 26 juta "hidup dalam kemiskinan."
Menurut harian tersebut, kemiskinan dan kemarahan atas korupsi terus tumbuh di Arab Saudi dan sejumlah besar uang masuk ke kantong-kantongkeluarga kerajaan melalui jaringan nepotisme, korupsi dan kontrak pemerintah.
Berdasarkan laporan Majalah Forbes, kekayaan pribadi Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz mencapai sekitar 18 miliar dolar sehingga ia menempati posisi ketiga sebagai raja terkaya di dunia setelah penguasa Thailand dan Brunei. Arab Saudi adalah eksportir minyak terbesar di dunia.