Sepakat untuk tidak sepakat di Komisi Dewan Keamanan PBB. Alhasil, perundingan menyangkut permintaan Palestina menjadi anggota PBB pun kandas sementara waktu.
Menurut warta AP dan AFP pada Sabtu (12/11/2011), para delegasi di komisi itu menyepakati satu laporan yang menyimpulkan adanya perbedaan tajam dalam DK. Untuk sementara tidak ada rekomendasi atas permintaan itu. Sampai kini, komisi tengah mempertimbangkan langkah apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Sejatinya, fokus perundingan adalah apakah Palestina memenuhi kriteria teknis yang ditetapkan untuk keanggotaan. Namun, para diplomat mengatakan keputusan yang diambil banyak negara bernuansa politik. Maka, hal itu menunjukkan perbedaan pandangan terkait konflik Israel Palestina.
Kini, Langkah berikutnya tergantung Palestina, apakah akan terus menekan pemungutan suara secara simbolis atau mencoba mengajukan keanggotaan lagi dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan. Alternatif lain bagi Palestina adalah mengajukan diri sebagai negara pengamat.
Amerika Serikat Ganjalan Utama
Palestina sendiri tidak pernah mengharapkan akan berhasil di DK. Pasalnya, Amerika Serikat telah mengatakan akan memveto.
Meski demikian, Palestina berharap sembilan suara yang mereka dapatkan bisa digunakan untuk meloloskan satu resolusi sehingga mengangkat Amerika sebagai ganjalan utama dalam upaya mereka. Kenyataannya, Palestina gagal mendapatkan suara yang diperlukan.
Negara-negara Eropa di DK bersimpati atas kekecewaan Palestina. Akan tetapi, negara-negara itu juga sepakat dengan pendapat Amerika bahwa upaya Palestina menjadi anggota PBB akan mengganggu langkah membangkitkan kembali perundingan damai. Muncul pula kekhawatiran di antara negara-negara Eropa yakni keberhasilan permohonan Palestina bakal memicu kerusuhan di Timur Tengah