Setelah sebelumnya menjadi perdebatan tentang keberadaan senjata kimia yang dimiliki pemerintahan Khadafi, Tengah pekan ini NTC menyatakan bahwa mereka telah menemukan senjata tersebut dan sekarang sudah diamanan.
"Senjata-senjata itu berasal dari era Khadafy dan kini dalam penjagaan ketat sampai semuanya diambil alih," kata seorang perwakilan NTC dalam pertemuan dengan perwakilan NATO di Qatar.
Temuan itu membuktikan bahwa Khadafy menolak menyerahkan senjata pemusnah massal atau weapons of mass destruction (WMD) meskipun pernah berjanji kepada Tony Blair dalam kesepakatan yang disebut "Deal in the Desert" pada 2004.
Saat itu Blair mengatakan bahwa dia memaksa Khadafy menghentikan program WMD. Proses perlucutan senjata itu tidak rampung karena pemberontakan pecah. Para pemberontak khawatir Khadafy akan menggunakan senjata mematikan itu terhadap mereka.
Ian Martin, ketua misi PBB untuk Libya, menyatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan bahwa sejumlah tempat baru untuk menyimpan WMD telah ditemukan sejak kejatuhan rezim Khadafy.
Martin menyatakan, rezim Khadafy telah "mengumpulkan persediaan rudal antipesawat terbesar yang pernah ditemukan".
"Ribuan di antaranya hancur selama operasi NATO. Namun, saya harus melaporkan kekhawatiran kami terhadap adanya penjarahan dan penyebaran MANPADS atau Man-Portable Air Defense System," kata Martin di hadapan 15 anggota Dewan Keamanan.
Martin mengatakan, banyak amunisi dan ranjau yang dijarah. Sementara itu, material senjata kimia dan nuklir kini dalam kendali pasukan NTC.
Para pakar internasional yang bekerja sama dengan NTC sudah mengidentifikasi lokasi-lokasi penyimpanan MANPADS yang sebagian besar berada di wilayah timur Libya. Martin menambahkan, ada ratusan tempat yang diduga sebagai tempat penyimpanan dan kini masih akan dipelajari.
Martin juga mengatakan, ranjau bertebaran di berbagai tempat di Libya. Sementara itu, di Sirte dan Bani Walid, dua kota pertahanan Khadafy, ditemukan rudal dan bom.
"Di Tirpoli, banyak stok senjata disimpan di permukiman, juga di sekolah dan rumah sakit. Senjata-senjata itu tampaknya dipindahkan oleh pasukan Khadafy untuk disembunyikan dari serangan NATO. Sampai saat ini, penyimpanan itu tidak aman," papar Martin.