Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menilai reaksi keras Washington atas usulan Presiden Ahmadinejad tentang pembentukan tim pencari fakta independen terhadap kasus 11 September semakin membuktikan konspirasi di balik peristiwa besar itu.
Alaeddin Boroujerdi pada hari Sabtu (24/9) mengatakan reaksi AS terhadap pernyataan Presiden Mahmoud Ahmadinejad tentang perlunya penyelidikan yang tidak memihak terhadap peristiwa serangan 11 september, memperkuat teori bahwa insiden teror itu direncanakan.
"Dalam pidatonya Ahmadinejad mengatakan ada ambiguitas tentang peristiwa 11 September, dan meminta PBB mencari kebenaran untuk menyelidiki insiden tersebut," kata Alaeddin Boroujerdi pada hari Sabtu.
Pada pidato sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York Kamis (22/9), Ahmadinejad mengatakan pemerintah AS terlibat dalam serangan 11 September, atau mungkin mereka berupaya untuk memulihkan perekonomian Amerika yang dilanda krisis, sekaligus sebagai justifikasi untuk membiayai perang di Afghanistan dan Irak.
Perwakilan dari Amerika Serikat dan beberapa sekutunya keluar sebagai reaksi atas pidato Ahmadinejad.
Presiden AS Barack Obama mengkritik statemen presiden Iran atas komentarnya mengenai serangan 11 September pada hari Jumat, dan menggambarkan pidato itu sebagai serangan "ofensif" dan "penuh kebencian."
Boroujerdi memandang insiden 11 September telah mempengaruhi negara-negara lain, dan PBB harus menyelidiki masalah ini dan menyampaikan hasil penyelidikannya kepada negara-negara dunia.
"Ini adalah hak masyarakat internasional untuk mengetahui kebenaran tentang peristiwa 11 September, karena AS, dengan menggunakan dalih ini, menyerang negara-negara di kawasan Timur Tengah yang membawa kematian dan kehancuran bagi banyak orang," tambahnya.
Boroujerdi mendesak Kongres AS untuk membantu mendirikan sebuah komite independen untuk menemukan kebenaran atas ambiguitas dalam insiden 11 September.(IRIB/PH)