Baru-baru ini pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) meluncurkan lima rudal jarak menengah dan jarak jauh "Shahab" pada tahap kedua manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saw, hari ini (Selasa, 28/6/2011).
Dua dari lima rudal itu adalah tipe Shahab 1 jarak menengah, dua lainnya adalah Shahab 2 jarak menengah, dan sebuah rudal jarak jauh Shahab 3 yang menggunakan bahan bakar likuid. Lima rudal itu diluncurkan secara bersamaan tidak lama setelah peluncuran sembilan rudal dari darat ke darat Zelzal.
Panglima Pasdaran, Brigjen Amir Ali Haji Zadeh mengkonfirmasikan kemampuan Pasdaran dalam memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh melebihi 2.000 kilometer. Dikatakannya, "Kami juga memiliki teknologi untuk memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh lebih jauh. Namun kami tidak merasa perlu untuk memproduksi rudal dengan daya tempuh di atas 2.000 kilometer, dan kami tidak akan memproduksinya."
Menjawab pertanyaan wartawan soal apakah rudal-rudal yang diluncurkan oleh Pasdaran menjadi ancaman bagi negara-negara Eropa, Brigjen Haji Zadeh mengatakan, "Rudal-rudal Iran hanya memiliki daya tempuh 2.000 kilometer dan didesain untuk mengincar target milik Amerika Serikat di kawasan dan rezim Zionis Israel."
"Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan. Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain, " tegas Haji Zadeh
Di Afghanistan, Amerika mendirikan pangkalan yang hanya berjarak 120 kilometer hingga 700 kilometer dari perbatasan Afghanistan-Iran. Hajizadeh menambahkan , "Rudal Sejjil dan Shahab milik Iran termasuk di antara rudal yang memiliki daya jelajah hingga 2.000 kilometer."
Sementara itu, media media massa Barat dan regional seperti AFP, Associated Press, New York Times, Scotsmannews, Newsmax, CNN, Aljazeera TV, Al-Entiqad.net dan al-Sharq al-Awsat, mereaksi manuver Nabi Besar Muhammad Saw keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) dan liputan tentang berbagai silo (penyimpanan dan peluncuran rudal balistik) bawah tanah milik Iran.
Kemarin (Senin, 27/6/2011), Pasdaran memamerkan berbagai silo bawah tanahnya. Mengenai silo-silo tersebut, jurubicara manuver Nabi Besar Muhammad Saw, Kolonel Asghar Qalichkhani mengatakan, "Teknologi pembangunan silo-silo tersebut sepenuhnya domestik dan dibangun oleh para ahli muda Iran."
Menurutnya, teknologi pembangunan silo rudal balistik itu telah dimiliki Pasdaran 15 tahun lalu. Mengingat tingginya volume peluncuran rudal pada manuver kali ini, maka untuk pertama kalinya pengoperasian silo-silo tersebut diperlihatkan.
Belum lama ini, Zionis Israel berulangkali mengintimidasi Iran sebagai sasaran berikutnya menyusul perang 33 hari di Lebanon dan perang 22 hari di Gaza. Tak dapat dipungkiri bahwa serangan itu tak akan dilakukan Zionis tanpa bantuan AS.
Sementara itu, Washington telah mengepung Tehran dari berbagai sudut dengan membangun pangkalan militer di negara-negara tetangga Iran. Bahkan ada sebuah analisa yang menyebutkan penarikan mundur pasukan Afghanistan dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk menyerang Iran.
Analisa lainnya menyebutkan bahwa gejolak di Timur Tengah adalah rekayasa AS dan kelinci percobaan Washington untuk membaca kekuatan militan terselebung di Timur Tengah yang tentunya diprediksikan akan bereaksi bila Iran diserang. Namun dengan unjuk giginya Iran dalam manuver militer Nabi Besar Muhammad Saw, AS dan Israel harus berpikir seribu kali untuk menyerang Iran. Meski demikian, Tehran tetap waspada. (ir)