Rezim Zionis Israel harus menghentikan dan mengakhiri pengusiran paksa warga Palestina dari rumah mereka di wilayah pendudukan. Demikian kata seorang pejabat senior PBB urusan kemanusiaan
Amos menandaskan, pengusiran rakyat Palestina dari rumah mereka telah menghancurkan kehidupan dan memiliki konsekuensi jangka panjang. Demikian dilaporkan Press TV.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah konferensi pers di New York pada hari Selasa (24/5), setelah melakukan kunjungan empat hari ke timur al-Quds (Yerusalem) dan Tepi Barat.
"Saya bertemu para keluarga yang terusir dari rumah mereka karena pembangunan jalan bagi pemukiman Zionis di timur al-Quds. Mereka menghadapi pelecehan rutin dan ancaman dari warga Zionis. Serangan terhadap warga Palestina jarang dituntut," jelas Amos.
Koordinator darurat kemanusiaan PBB juga membela hak rakyat Palestina untuk bergerak bebas dan aman dalam rangka mengembangkan perekonomian mereka dan mengurangi ketergantungan pada bantuan kemanusiaan.
Pada bagian lain pernyataannya, Amos menegaskan bahwa tembok pemisah ilegal milik Israel telah merampas hak-hak dasar rakyat Palestina. "Mereka tidak dapat bergerak bebas, rumah mereka secara teratur dihancurkan dan mereka tidak dapat mengembangkan komunitas mereka," tandas pejabat tinggi PBB ini.
Dia juga menyerukan Israel untuk mencabut blokade Jalur Gaza, yang hampir berumur empat tahun.
Menyinggung serangan tentara Israel terhadap demonstran Palestina pada Hari Nakba, Amos menjelaskan bahwa ia dan Sekjen PBB Ban Ki-moon telah menyatakan keberatan mereka kepada Tel Aviv atas kejadian itu. (irib)