Setelah jutaan rakyat Mesir mendemo kedutaan besar Israel di kairo yang menuntut Israel mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. Duta Besar dan para diplomat Israel untuk Kairo dilaporkan telah meninggalkan Mesir.
Yitzhak Levanon akan berada di Tel Aviv selama beberapa hari ke depan, laporan mengatakan, namun tidak memberikan rincian tentang alasan di balik keberangkatan utusan itu ke negara asalnya.
Keberangkatan dilaporkan terjadi beberapa hari setelah kerumunan besar demonstran berkumpul di Tahrir Square Kairo pada 8 April lalu, mendesak Mesir untuk menghentikan kerjasama dengan Israel memblokade Gaza yang melumpuhkan wilayah tersebut, sejak pertengahan Juni 2007.
Dalam demonstrasi terpisah, demonstran Mesir bersatu di luar Kedutaan Besar Israel di ibukota, Kairo, di mana mereka melakukan aksi membakar bendera Israel.
Pada kedua kesempatan itu para demonstran menyerukan Kairo untuk mengusir Levanon dari Mesir.
Rakyat Mesir meluncurkan revolusi melawan rezim pro-Israel pada Januari, yang akhirnya mengakhiri kekuasaan 30-tahun Presiden Hosni Mubarak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri telah memperingatkan pemerintah Mesir yang baru bisa menjadi bersikap bermusuhan terhadap Tel Aviv, mengatakan ia "sangat prihatin" atas pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Mesir Nabil al-Arabi.
Negarawan Mesir, bersama dengan para pejabat senior lainnya, telah dilaporkan menyebut Israel sebagi "musuh" Mesir.
Mengomentari kemungkinan hubungan ekonomi dengan Tel Aviv, Menteri Keuangan Mesir Samir Radwan juga menekankan bahwa Kairo tidak membutuhkan investasi dari "musuh."(eramuslim)