Kali ini rezim Al-Khalifa Bahrain bukan hanya menumpas gerakan revolusi rakyat dengan aksi-aksi militer yang brutal tetapi juga memecat para pegawai negeri yang telah bergabung dengan revolusi rakyat.
Associated Press kemarin (Ahad, 17/4) melaporkan, lebih dari seratus orang pegawai negeri diberhentikan sementara karena diduga telah mendukung aksi demonstrasi nasional anti-rezim.
Kantor Berita Bahrain, selaku jurubicara rezim Al-Khalifa, dalam laporannya mengklaim telah terjadi pelanggaran keras terhadap hukum layanan sipil di negara itu. Klaim tersebut diarahkan pada aksi Serikat Guru Bahrain yang melakukan pemogokan massal pada bulan lalu. Kantor berita rezim al-Khalifa itu menuding bahwa aksi tersebt bertujuan untuk melumpuhkan sekolah.
Puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak 14 Februari, ketika rakyat memulai gerakan revolusi melawan keluarga kerajaan, yang telah memerintah Bahrain selama lebih dari 40 tahun. Menurut pihak oposisi, hingga kini lebih dari 800 aktivis pro-revolusi telah ditangkap.
Selama ini, pasukan keamanan Bahrain dengan bantuan tentara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menindak pemprotes secara brutal dan kejam.(ir)