Menjelang serangan besar besaran Pasukan Gaddafi ke ibukota pemberontak di Libya Timur kota Benghazi. Sekjen PBB Ban Ki-moon Rabu menyerukan pasukan pro pemimpin Libya Muamar Gaddafi dan pemberontak Libya untuk melakukan gencatan senjata, kata seorang juru bicara PBB.
Ban "sangat mengkhawatirkan mengenai eskalasi serangan yang meningkat oleh pasukan pemerintah, yang mencakup indikasi serangan di kota Benghazi", kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
"Serangan untuk membombardir sebuah pusat kota akan dengan besar-besaran menempatkan hidup warga sipil dalam risiko. Sekjen mendesak semua pihak dalam konflik itu untuk menerima gencatan senjata segera dan untuk mematuhi resolusi 1970 Dewan Keamanan."
Resolusi itu, yang disahkan pada 26 Februari, meminta diakhirinya serangan Gaddafi terhadap para penentang dan diterapkannya sanksi terhadap rezimnya.
Sekjen PBB itu telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Libya Mussa Kussa melalui telpon pada Selasa malam dan utusan khusus Ban untuk Libya, Abdul Ilah Khatib, telah meninggalkan Tripoli, Rabu, kata satu pernyataan PBB.
Khatib, mantan menlu Jordania, telah mengadakan dua hari pembicaraan "di mana ia telah menyampaikan pada pejabat-pejabat senior Libya permintaan keras oleh masyarakat internasional untuk menghentikan pertempuran dan kekerasan, guna menjamin akses kemanusiaan dan untuk bekerja ke arah penyelesaian damai krisis itu", katanya.
Utusan itu membuat seruan baru bagi "komitmen tegas dan jelas pada bagian pemerintah Libya untuk menghentikan permusuhan dengan segera", menurut pernyataan itu.
Militer Gaddafi, menurut kantor berita Inggris Reuters, pada Rabu telah mengeluarkan peringatan pada warga Benghazi untuk meninggalkan tempat yang dikuasai pemberontak dan tempat penyimpanan senjata pada pukul 22 GMT.
Pesan teks di layar televisi Al-Libya yang ditujukan pada penduduk kota di Libya timur itu menyatakan bahwa tentara akan datang "untuk membantu anda dan untuk membersihkan kota anda dari geng-geng bersenjata".
Televisi Libya Selasa malaporkan para pendukung Gaddafi telah berkumpul di kota itu, hal yang wartawan asing tak dapat pastikan. Tidak jelas pula apakah peringatan itu akan diikuti dengan tindakan.
Sebelumnya pasukan pro Gaddafi telah merebut kembali sejumlah kota di Libya timur yang jatuh ke tangan pemberontak, termasuk kota asal Gaddafi Sirte dan kota minyak Ras Lanuf. Terakhir, menurut laporan, mereka telah merebut kembali kota Ajdabiyah, pintu masuk ke Benghazi. (antara)