1 Apr 2011

Israel Khawatirkan Hubungan Erat Tehran-Kairo

ImagePernyataan terbaru yang disampaikan Menteri Luar Negeri Mesir Nabil al-Arabi yang menekankan perlunya membuka hubungan baru antara Kairo dan Tehran direaksi dengan cemas oleh Rezim Zionis Israel.


Media Israel seperti dilaporkan situs saluran televisi al-Alam menyebut pernyataan Menlu Mesir sebagai hal yang mengkhawatirkan. Media-media tersebut menyatakan bahwa ajakan Mesir untuk membuka hubungan baru dengan Iran menunjukkan bahwa Mesir saat ini tidak memandang Iran sebagai musuh seperti ketika negara itu dipimpin oleh Hosni Mubarak.


Al-Arabi hari Selasa lalu mengatakan bahwa Mesir memandang Hizbullah sebagai bagian dari rakyat Lebanon dan tidak ada larangan bagi siapapun untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan Hizbullah.


Nabil al-Arabi sebelum menjabat sebagai Menlu Mesir pernah duduk sebagai hakim di Mahkamah Internasional Denhaag dan terlibat aktif dalam menentang pembangunan tembok pemisah Israel di Tepi Barat Sungai Jordan.


Al-Arabi juga pernah menuntut pengadilan atas para pemimpin Rezim Zionis dengan tuduhan kejahatan perang dan pembantaian massal.


Di bagian lain, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Parlemen Iran Alaouddin Boroujerdi menyebut rezim Mubarak, dikatator terguling Mesir sebagai penghalang utama terjalinnya hubungan Tehran dan Kairo.(irib)