Presiden Amerika Serikat Barack Obama bereaksi keras atas krisis libya yang makin parah dan korban rakyat sipil terus berjatuhan. Obama mengancam melakukan intervensi militer ke Libya sebagai peringatan bagi Pemimpin Libya Kolonel Muammar Qadhafi.
Obama menyatakan dunia tidak akan tinggal diam melihat Qadhafi menyerang rakyatnya sendiri. Amerika akan mendukung rakyat Libya melawan kekerasan yang dilakukan rezim Qadhafi yang menggunakan peralatan militer untuk menyerang warga sipil.
Qadhafi menyerang kelompok anti-pemerintah dengan menggunakan pesawat jet, helikopter dan artileri saat berusaha mengambil alih kota-kota bagian barat Tripoli yang telah dikuasai oposisi.
Obama ingin menyampaikan pesan yang jelas kepada mereka di lingkaran kekuasaan Qadhafi. "Mereka harus bertanggung jawab untuk setiap kekerasan yang terus berlangsung," kata Obama, Selasa (8/3).
Negara barat telah menyaksikan bagaimana Qadhafi melepaskan serangan mematikan kepada rakyatnya sendiri. Serangan itu ditujukan untuk mengklaim kekuasaan atas kota Az Qawiya dan Misrata, yang sebelumnya telah dikuasai kelompok anti-pemerintah.
Namun, jika Amerika berniat melakukan intervensi militer, maka ia harus menghadapi Rusia dan Cina agar mengeluarkan mandat dari Dewan Keamanan PBB. Sebab, Rusia menyatakan Libya harus menyelesaikan masalahnya sendiri.
Sedangkan Inggris dan Perancis bersiap menyiapkan rancangan resolusi zona larangan terbang yang akan diserahkan minggu ini kepada Dewan Keamanan.
tempointeraktif.com