Para aktivis pro-Palestina, yang berbaris menuju Jalur Gaza diserang oleh beberapa anggota Partai Nasional Demokrat (NDP) pimpinan diktator hpsni Mubarak.
Para anggota partai mantan penguasa itu menyerang aktivis pada hari Ahad (6/3) di El Arish, sekitar 50 kilometer dari Rafah. Demikian dilaporkan koresponden Press TV.
Para aktivis, termasuk warga Mesir dan asing, diserang karena mereka berusaha membujuk relawan Mesir untuk bergabung dengan kelompok itu menuju ke perbatasan Rafah.
Mesir telah memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza sejak pemerintah yang terpilih secara demokratis (Hamas) mengambil alih wilayah itu pada tahun 2007. Gaza juga diblokade oleh rezim Zionis Israel, yang telah melahirkan krisis kemanusiaan di kawasan itu.
Inisiatif untuk membuka perbatasan Gaza merupakan gagasan dari Kampanye Tahrir4Gaza. Kelompok ini mengatakan mereka ingin menguji sejauh mana Mesir telah benar-benar berubah sejak revolusi.
Para preman tersebut mengatakan bahwa Mesir harus terlebih dulu membenahi dirinya sendiri sebelum mengkhawatirkan pihak lain.
Ahmed El Assy, penyelenggara kampanye Tahrir4Gaza, mengatakan, "Orang-orang itu tidak mewakili pandangan rakyat Mesir, tapi mereka berhasil memprovokasi warga untuk melawan kita dan mereka takut orang-orang akan bergabung dengan kampanye kami."
Meski terjadi insiden itu, para aktivis berhasil memasuki Gaza dengan jumlah yang berkurang. Mereka adalah delegasi perdamaian pertama yang memasuki Gaza sejak revolusi di Mesir.
Para aktivis mengatakan bahwa kampanye mereka hanya simbolik dan rakyat Mesir harus berjuang untuk membuka perbatasan Gaza demi meringankan penderitaan rakyat Palestina. (IRIB/RM/PH)
