Seorang ulama militan anti AS asal Inggris, Anjem Choudary, akan berunjuk rasa di depan Gedung Putih, Washington DC, AS. Di depan rumah Presiden AS itu, Choudary akan menuntut penegakan syariah Islam di Negeri adidaya tersebut. Unjuk rasa ini juga akan mengundang beberapa ulama garis keras Inggris untuk menjadi pembicara.
Menurut harian Daily Mail, Minggu, 20 Februari 2011, unjuk rasa tersebut akan dilaksanakan pada 3 Maret 2011. Choudary mengatakan unjuk rasa yang dikoordinir oleh kelompok Islamic Thinker Society, yang berbasis di New York, akan diikuti oleh banyak orang.
“Ini adalah peristiwa yang sangat unik yang akan dilakukan di Washington, di luar Gedung Putih, yang Insya Allah, akan didukung oleh banyak orang,” ujar Choudary.
“Unjukrasa ini adalah pawai untuk menyerukan syariah, menyerukan umat Muslim untuk bangkit dan mendirikan negara Islam Amerika,” lanjut Choudary lagi.
Choudary mengatakan bahwa unjuk rasa bulan depan akan mengetengahkan kerusakan dan kehancuran pada pemerintahan Amerika Serikat. Dia akan berbicara di hadapan massa pendukungnya dengan membawakan fakta seputar korupsi, kerusakan kebijakan luar negeri, merebaknya alkohol dan obat-obatan terlarang, serta pandemik kriminalisme di AS.
“Seruan ini tepat jika dilakukan di jantung peradaban Barat, di hadapan Firaun besar yang hidup saat ini, yaitu Barack Obama,” ujar Choudary.
Untuk mengatasi segala kerusakan yang terdapat di AS, Choudary menyerukan adanya hukum Islam dan dibentuknya negara Islam di Amerika Serikat.
“Saya kira hati dan pikiran rakyat AS terbuka untuk menerima Islam sebagai jalan hidup alternatif. Kami berharap ribuan orang akan hadir dan mendukung kami,” kata Choudary.
Tidak disebutkan apakah Choudary akan lolos tes penerimaan visa untuk mengunjungi AS yang terkenal ketat bagi seorang yang memiliki catatan militansi. Unjuk rasa bulan depan juga akan mengundang beberapa ulama garis keras Inggris, diantaranya adalah Abu Izzadeen dan Sayful Islam.
Choudry adalah ulama Inggris garis keas. Dua minggu lalu, pada sebuah wawancara dengan stasiun berita Fox News, Choudary mengatakan bahwa bendera Islam akan berkibar di Gedung Putih.
Dia juga menyampaikan beberapa komentar anti AS yang membuat pembawa acara Sean Hannity naik pitam dan menyebut Choudary sebagai seorang yang sakit jiwa dan menyedihkan.
September tahun lalu, Choudary melakukan demonstrasi bakar bendera AS di depan Kedutaan Besar AS di London. Sebelumnya, dia menyebutkan semua tentara Inggris adalah pembunuh.
vivanews