Pengamat Timur Tengah, Hadi Majidi, menyatakan bahwa 1500 pasukan komando Zionis Israel dan 5 ribu baduwi bayaran dikerahkan untuk membubarkan para pendemo anti-rezim Hosni Mubarak.
Menurut keterangan Majidi, sebagian pasukan komando didikan Zionis Israel itu berbahasa Arab. Selain itu, pasukan komando itu didampingi sekelompok baduwi yang jumlah mereka mencapai 5 ribu orang. Para baduwi dibayar dengan biaya yang cukup tinggi untuk menghadapi para pendemo. Mereka dilengkapi dengan senjata tajam seperti pisau, parang dan pentungan.
Majidi dalam wawancaranya dengan Kantor Berita Farsnews mengatakan, "Tak diragukan lagi, pergolakan yang terjadi di Mesir akan berdampak serius pada perimbangan politik di tingkat regional dan internasional. Untuk itu, Barat, khususnya AS dan Zionis Israel berupaya mengarahkan pergolakan di Mesir ke arah yang tidak mengganggu kepentingan mereka."
Menyusul aksi demo besar-besaran di Mesir, Zionis Israel langsung mengirim tiga pesawat khusus pengangkut senjata militer ke Kairo. The International Network for Rights and Development melaporkan , tiga pesawat Zionis Israel mendarat di Bandara Internasional Mina di Kairo pada hari Sabtu (29/1).
Pesawat-pesawat itu selain membawa logistik militer yang akan digunakan pasukan-pasukan khusus untuk menghadapi para pendemo, juga menyisipkan alat senjata sejenis granat yang berisikan gas terlarang. (IRIB/Farnews/ PressTV/AR)