Ratusan warga Istanbul pendukung NGO Turki, Kamis dini hari (3/2) melakukan demonstrasi anti Presiden Mesir Hosni Mubarak dan mendukung kebangkitan rakyat negara itu.
Sebagaimana dilaporkan IRNA, para demonstran menggelar aksinya di depan gedung konsuler Mesir di Istanbul. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti Mubarak dan menyebutnya sebagai Firaun Mesir.
Mereka menyatakan bahwa kita perlu bersatu dan berpartisipasi dalam intifadah global untuk melawan kemiskinan dan kelaparan serta membebaskan seluruh orang-orang yang tertindas di dunia dari tangan diktator. Dalam demo itu, mereka secara serentak menyuarakan slogan-slogan "mampus Firaun" "Mampus diktator".
Jurubicara demonstran mengatakan, pemerintah Mesir bekerjasama dengan rezim Zionis Israel untuk mengepung Jalur Gaza. Ditambahkannya, dengan tumbangnya pemerintah Mubarak, Israel akan kehilangan salah satu pelindungnya di kawasan.
"Pendukung rezim Mubarak adalah orang-orang yang melindungi Israel. Mereka melepaskan tembakan membabi buta ke arah para penentang Mubarak di Bundaran Tahrir," tegasnya.
Menurutnya, jika sebuah bangsa bangkit untuk menuntut kebebasan dan keadilan, maka tidak ada diktator yang mampu melawan mereka dan perlawanan sembilan hari rakyat Mesir adalah buktinya.
Berita lain menyebutkan bahwa ratusan pengunjukrasa yang terjebak di Bundaran Tahrir dalam kondisi kritis akibat tidak ada pasokan makanan sejak bentrok dahsyat Rabu petang hingga Kamis pagi. Sejumlah pengunjukrasa mengatakan bahwa mereka dalam kondisi lemah tanpa makanan dan dikepung oleh pendukung pemerintah di Tahrir.
Bentrok antar pendukung terjadi pada Rabu petang hingga Kamis saat ribuan pengunjukrasa pendukung Presiden Hosni Mubarak mengepung Tahrir. Sedikitnya enam tewas tertembak peluru tajam dan ribuan orang dari kedua pihak cedera terkena lemparan batu dan bom molotov. (IRIB/RM)