Presiden Libya Muammar Gaddafi dikabarkan melarikan diri ke Brazil atau Venezuela dan kemungkinan Saiful Islam Gaddafi, salah satu putra Gaddafi akan menggantikan ayahnya. Demikian dilaporkan IRNA Senin (21/2).
Al-Arabiya juga melaporkan terjadinya berbagai bentrokan di wilayah Libya serta bergabungnya militer ke kelompok demonstran anti pemerintah. Sumber ini menambahkan, berbagai suku dan kabilah besar Libya bergabung dengan revolusioner dan berhasil menduduki kota Al-Bayda.
Sementara itu, kota Benghazi yang menjadi salah satu basis aksi demo warga hari ini sepenuhnya jatuh ke tangan para demonstran. Pemuda revolusioner Libya hari ini juga merayakan kemenangan mereka dengan manaiki tank-tank di jalan raya.
Wakil Libya di Liga Arab juga dilaporkan memprotes aksi kekerasan milter negaranya terhadap para demonstran dan ia menyatakan mundur dari posisinya di Liga Arab. Seorang pengamat mengatakan bahwa rakyat Libya sudah tidak dapat membiarkan negaranya di kuasai keluarga Gaddafi.
Menurut berbagai pemberitaan dari Tripoli, pemuda revolusioner saat ini tengah bentrok dengan militer pendukung Gaddafi. Berita terbaru lainnya menyebutkan upaya pemerintah Gaddafi mengirim kelompok bayaran ke kota Shahat di timur Libya dengan menggunakan helikopter.
Kota Darnah saat ini juga dikepung militer pendukung Gaddafi sehingga warga di kota ini kekurangan bahan bakar dan makanan. Salah satu wartawan Libya melaporkan bergabungnya seluruh suku negara ini dengan para demonstran.
Berdasarkan berita yang ada, hingga saat ini korban tewas di pihak demonstran mencapai ratusan orang. Di sisi lain, menurut Al-Arabiya, Venezuela menyatakan tidak memiliki kesepakatan apapun dengan Libya untuk menerima Gaddafi. Arabiya Senin dini hari (21/2) melaporkan bahwa Muammar Gaddafi melarikan diri ke Brazil atau Venezuela.
Menurut al-Arabiya, kemungkinan Saiful Islam Gaddafi, salah satu putra Gaddafi akan menggantikan ayahnya. Demikian dilaporkan IRNA Senin (21/2).
Al-Arabiya juga melaporkan terjadinya berbagai bentrokan di wilayah Libya serta bergabungnya militer ke kelompok demonstran anti pemerintah. Sumber ini menambahkan, berbagai suku dan kabilah besar Libya bergabung dengan revolusioner dan berhasil menduduki kota Al-Bayda.
Sementara itu, kota Benghazi yang menjadi salah satu basis aksi demo warga hari ini sepenuhnya jatuh ke tangan para demonstran. Pemuda revolusioner Libya hari ini juga merayakan kemenangan mereka dengan manaiki tank-tank di jalan raya.
Wakil Libya di Liga Arab juga dilaporkan memprotes aksi kekerasan milter negaranya terhadap para demonstran dan ia menyatakan mundur dari posisinya di Liga Arab. Seorang pengamat mengatakan bahwa rakyat Libya sudah tidak dapat membiarkan negaranya di kuasai keluarga Gaddafi.
Menurut berbagai pemberitaan dari Tripoli, pemuda revolusioner saat ini tengah bentrok dengan militer pendukung Gaddafi. Berita terbaru lainnya menyebutkan upaya pemerintah Gaddafi mengirim kelompok bayaran ke kota Shahat di timur Libya dengan menggunakan helikopter.
Kota Darnah saat ini juga dikepung militer pendukung Gaddafi sehingga warga di kota ini kekurangan bahan bakar dan makanan. Salah satu wartawan Libya melaporkan bergabungnya seluruh suku negara ini dengan para demonstran.
Berdasarkan berita yang ada, hingga saat ini korban tewas di pihak demonstran mencapai ratusan orang. Di sisi lain, menurut Al-Arabiya, Venezuela menyatakan tidak memiliki kesepakatan apapun dengan Libya untuk menerima Gaddafi. Arabiya Senin dini hari (21/2) melaporkan bahwa Muammar Gaddafi melarikan diri ke Brazil atau Venezuela.
Menurut al-Arabiya, kemungkinan Saiful Islam Gaddafi, salah satu putra Gaddafi akan menggantikan ayahnya. Demikian dilaporkan IRNA Senin (21/2).
Al-Arabiya juga melaporkan terjadinya berbagai bentrokan di wilayah Libya serta bergabungnya militer ke kelompok demonstran anti pemerintah. Sumber ini menambahkan, berbagai suku dan kabilah besar Libya bergabung dengan revolusioner dan berhasil menduduki kota Al-Bayda.
Sementara itu, kota Benghazi yang menjadi salah satu basis aksi demo warga hari ini sepenuhnya jatuh ke tangan para demonstran. Pemuda revolusioner Libya hari ini juga merayakan kemenangan mereka dengan manaiki tank-tank di jalan raya.
Wakil Libya di Liga Arab juga dilaporkan memprotes aksi kekerasan milter negaranya terhadap para demonstran dan ia menyatakan mundur dari posisinya di Liga Arab. Seorang pengamat mengatakan bahwa rakyat Libya sudah tidak dapat membiarkan negaranya di kuasai keluarga Gaddafi.
Menurut berbagai pemberitaan dari Tripoli, pemuda revolusioner saat ini tengah bentrok dengan militer pendukung Gaddafi. Berita terbaru lainnya menyebutkan upaya pemerintah Gaddafi mengirim kelompok bayaran ke kota Shahat di timur Libya dengan menggunakan helikopter.
Kota Darnah saat ini juga dikepung militer pendukung Gaddafi sehingga warga di kota ini kekurangan bahan bakar dan makanan. Salah satu wartawan Libya melaporkan bergabungnya seluruh suku negara ini dengan para demonstran.
Berdasarkan berita yang ada, hingga saat ini korban tewas di pihak demonstran mencapai ratusan orang. Di sisi lain, menurut Al-Arabiya, Venezuela menyatakan tidak memiliki kesepakatan apapun dengan Libya untuk menerima Gaddafi.
irib.ir