4 Feb 2011

Militer Usir Paksa Ribuan Massa Pro Mubarak

ImageTentara Mesir kemarin sore mengusir ribuan orang pendukung Presiden Husni Mubarak. Tank-tank tentara dikerahkan ke pusat demonstrasi di Tahrir Square untuk mendesak mundur massa yang telah menghujani dengan batu dan menembaki demonstran anti-Mubarak itu kemarin subuh.



“Allahu Akbar, tentara dan rakyat saling berpegang tangan,” teriak para pendemo yang terpisah barikade di Lapangan Pembebasan atau Tahrir Square kemarin.



Massa Pro Mubarak seketika kocar-kacir. Televisi Al Jazeera melaporkan, mereka menyaksikan seorang dokter tengah menyelamatkan seseorang yang ditembak pada kepalanya. “Ada genangan darah di balik tubuh laki-laki itu, tapi ia masih memiliki denyut nadi dan mungkin bertahan hidup," kata seorang produser Al Jazeera.



"Setiap dua menit, kami mendengar rentetan tembakan dan melihat orang-orang berjatuhan," kata Mona Seif, seorang demonstran.
Selain menembak, pendukung Mubarak melemparkan bom molotov ke massa prodemokrasi. Beberapa orang bahkan menjatuhkan bom rakitan ke alun-alun dari bangunan sekitarnya. Mereka juga menunggang kuda dan unta sembari mengayunkan tongkat pemukul ke arah kerumunan.



Sedikitnya 10 orang tewas, 100 orang terluka parah, dan 1.400 lainnya terluka ringan. Ambulans terus-menerus keluar-masuk.
Tokoh oposisi Mohamed ElBaradei menyebut serangan menggunakan senjata itu sebagai tindak pidana yang disahkan oleh rezim penguasa. "Saya takut ini akan berubah menjadi pertumpahan darah," kata Baradei.



Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengutuk bentrokan berdarah yang mengguncang Kairo itu dan telah menelepon Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman. “Kami mendesak pemerintah Mesir meminta pertanggungjawaban orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan,” ucapnya.



Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq pun langsung meminta maaf atas meledaknya kekerasan itu. "Ini tidak boleh terjadi lagi," kata Shafiq, yang berjanji menggelar investigasi.



Setelah mengusir massa pro-Mubarak dan menangkap para pelempar batu, tentara berupaya mengosongkan Tahrir Square pada kemarin sore. Tapi demonstran antipemerintah justru kian banyak mengalir ke episentrum demonstrasi itu. Mereka menggelar taktik membikin rantai manusia dan mengumpulkan batu.



“Kami menyiapkan batu sebagai bela diri. Kemarin mereka (massa pro-Mubarak) menyerang kami dengan bom molotov, dan kami hanya membalas melemparkan batu,” ujar Ali Kassem, pendemo anti-Mubarak.



Beberapa demonstran menyatakan para pendukung Mubarak dibayar oleh anggota Partai Nasional Demokratik (NDP) yang berkuasa.


tempointeraktif.com