11 Jan 2011

Resah WikiLeaks, Singapura Waspada Terhadap Diplomat AS

ImagePara pejabat Singapura harus lebih berhati-hati saat berdiskusi dengan para diplomat AS. Peringatan itu dikeluarkan oleh menteri luar negeri negara tersebut pada hari Senin (10/1) waktu setempat, ia menyebut dirilisnya sejumlah dokumen rahasia oleh WikiLeaks sebagai malapetaka bagi diplomasi Amerika.


Para pejabat Singapura akan lebih tertutup saat berdialog dengan para diplomat AS karena kekhawatiran bahwa apa yang mereka ucapkan akan dipublikasikan, kata Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo di hadapan parlemen.


"Pengungkapan-pengungkapan oleh WikiLeaks telah menjadi malapetaka bagi diplomasi AS," kata Yeo.


"Kita harus lebih waspada terhadap komunikasi yang kita jalin dengan para diplomat AS. Jika (kebocoran) itu pernah terjadi sekali maka pasti bisa terjadi lagi, jadi kita harus lebih berhati-hati," tandasnya.


Bulan lalu, WikiLeaks merilis dokumen yang berisi negarawan Singapura Lee Kuan Yew menyebut para pemimpin junta militer Myanmar "bodoh" dan menyebut para pemimpin Korea Utara "orang-orang psikopat" dalam dialog dengan para diplomat AS.


Sebuah kawat rahasia lainnya mengutip pernyataan para diplomat Singapura yang membuat pernyataan bernada tak menyenangkan tentang Malaysia, India, Jepang, dan Thailand saat bertemu dengan para pejabat diplomatik AS.


Yeo mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengomentari bocoran-bocoran tertentu.


Menteri Hukum dan Urusan Dalam Negeri K. Shanmugam memperingatkan media dan warga sipil bahwa mereka bisa dituntut berdasarkan hukum yang berlaku di Singapura karena menerima atau memublikasikan informasi rahasia pemerintahan.


"Semua orang yang terlibat dalam pembocoran informasi, entah orang dalam pemerintahan atau orang luar, akan ditindak dengan tegas," katanya pada hari Senin di hadapan parlemen.


"Kepentingan publik untuk mendapatkan informasi tidak dapat membenarkan penyalahgunaan informasi rahasia," tambahnya.


"Apakah hal itu akan memengaruhi komunikasi kita dengan para diplomat AS? Saya rasa tidak dapat dihindarkan lagi," kata Yeo menanggapi pertanyaan seorang anggota parlemen.


"Jadi, ya. Kita harus lebih berhati-hati dalam berkomunikasi dengan para diplomat AS," tambahnya.


"Itu merupakan sebuah kehilangan karena saya rasa sebagian dari komunikasi antarmanusia adalah haris mampu lebih banyak berbagi ketika kita lebih percaya kepada seseorang," tambahnya.


Akan tetapi, Yeo mengatakan bahwa ada sejumlah "ketidakakuratan yang signifikan" dalam laporan di sejumlah kawat yang bocor, khususnya yang dipublikasikan media Australia Fairfax pada Desember lalu.


Fairfax melaporkan mengenai para diplomat AS dan Australia yang membicarakan persepsi para pemimpin Singapura mengenai negara-negara tetangga yang dianggap korup dan tidak kompeten.


Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman sampai memanggil duta besar Singapura di KualaLumpur dan menyerahkan surat protes serta ketidaksenangan Malaysia dengan komentar tersebut.


WikiLeaks adalah sebuah kelompok internasional yang paham teknologi yang telah membuat marah dan malu Washington dengan serangkaian pembocoran informasi rahasia yang dimuat di situs internetnya.


AS mengatakan pembocoran tersebut telah merusak diplomasi internasional dan membahayakan keamanan para informan dan aktivis hak asasi manusia asing.


WikiLeaks telah membantah klaim-klaim tersebut, namun Washington terus berusaha mencari cara untuk menuntut organisasi itu dan pemimpinnya, Julian Assange, 39, yang saat ini berada di Inggris. (Suaramedia.com)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Resah WikiLeaks, Singapura Waspada Terhadap Diplomat AS Deskripsi: Para pejabat Singapura harus lebih berhati-hati saat berdiskusi dengan para diplomat AS. Peringatan itu dikeluarkan oleh menteri luar negeri... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►