Seorang senator Partai Republik mengatakan bahwa AS harus menyusun sebuah rencana untuk secara permanen mempertahankan tentara Amerika di Afghanistan.
Lindsey Graham, senator Republik dari Carolina Selatan, mengatakan kepada "Meet the Press" NBC pada hari Minggu (2/1) bahwa Partai Republik akan mendorong untuk masa tinggal terbatas AS di Afghanistan dalam tahun-tahun mendatang.
"Kita memiliki pangkalan udara di seluruh dunia dan beberapa pangkalan udara di Afghanistan akan memungkinkan pasukan keamanan Afghan untuk melawan Taliban selama-lamanya. Itu akan menjadi sinyal bagi Pakistan bahwa Taliban tidak akan pernah kembali. Di Afghanistan mereka bisa mengubah sikap. Itu akan menjadi sinyal bagi seluruh kawasan bahwa Afghanistan akan menjadi tempat yang berbeda."
"Dan jika rakyat Afghan menginginkan hubungan ini, mereka harus berusaha meraihnya. Tapi saya harap mereka akan mencari sebuah hubungan dengan AS sehingga kita bisa memiliki hubungan yang tahan lama, secara ekonomi, militer, dan politik, dan beberapa pangkalan udara di Afghanistan akan memberi kita militer yang kuat, memberi pasukan keamanan Afghan sebuah kekuatan militer untuk memastikan bahwa negara itu tidak akan pernah kembali ke tangan Taliban, yang akan menjadi sebuah peristiwa yang mendestabilkan di seluruh kawasan."
Komentar itu muncul ketika As berencana untuk menambah ahli patroli perbatasan dan bea cukainya tiga kali lipat di Afghanistan pada tahun 2011.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano mengatakan pada hari Sabtu (1/1) bahwa para ahli akan melatih polisi dan petugas cukai Afghan untuk lebih baik dalam mengelola perbatasan negara.
Napolitano, yang saat ini memiliki 25 agen lapangan, mengatakan bahwa 52 mantan petugas cukai dan patroli perbatasan akan tiba di Afghanistan pada tahun 2011.
Perkembangan itu juga terjadi ketika komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal David Petraeus baru-baru ini memberikan petunjuk bahwa aliansi militer Barat akan meningkatkan operasinya di sepanjang perbatasan Afghan-Pakistan.
"Kami ingin lebih banyak melakukan operasi palu dan landasan," ujar Petraeus di akhir Desember 2010.
Analis mengatakan bahwa AS tengah mencari alasan untuk memperluas operasi militernya di kawasan Asia Selatan dan Tengah guna mengamankan pangkalan mereka di dekat Rusia dan China. (Suaramedia.com)