Seorang pejabat pemerintah senior di Yaman memperingatkan diplomat AS bahwa buruknya keamanan di toko produk radioaktif negara tersebut bisa memungkinkan bahan baku berbahaya jatuh ke tangan kelompok perlawanan, menurut sebuah kabel kedutaan AS.
Pejabat itu mengatakan bahwa satu orang penjaga yang mengawasi di fasilitas Komisi Energi Atom Nasional (NAEC) Yaman telah dipindahkan dari posnya dan bahwa satu-satunya kamera keamanan CCTV di tempat itu rusak enam bulan lalu dan tidak pernah diperbaiki.
"Sekarang tidak banyak yang berada di antara orang-orang jahat dan material nuklir Yaman," ujarnya memperingatkan dalam sebuah kabel bertanggal 9 Januari tahun ini yang dikirimkan dari kedutaan Sana’a ke CIA, FBI, dan departemen keamanan dalam negeri serta menteri luar negeri AS di Washington dan lainnya.
Yaman, negara termiskin di dunia Arab, muncul sebagai basis paling aktif Al Qaeda, setelah Irak dan Afghanistan. Ia adalah rumah bagi Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), kelompok di belakang serangkaian serangan terhadap target-target Barat, termasuk rencana pengeboman pesawat kargo di bulan Oktober dan upaya untuk menjatuhkan pesawat jet penumpang AS di atas langit Detroit pada hari Natal tahun lalu. Pengebom Detroit kelahiran Nigeria, Umar Farouk Abdulmutallab, teradikalisasi di Yaman, menurut sumber keamanan.
Kabel yang digolongkan sebagai rahasia oleh duta besar AS Stephen Seche, dan dikirim sesaat setelah bom Hari Natal, menggambarkan bagaimana pejabat yang cemas memohon AS untuk membantu meyakinkan pemerintah Yaman agar menyingkirkan semua material dari negaranya sampai mereka bisa lebih aman, atau segera meningkatkan strategi keamanan di fasilitas NAEC.
Kabel itu mengungkapkan bahwa fasilitas tersebut menyimpan material radioaktif dalam jumlah besar yang digunakan oleh rumah sakit, universitas setempat untuk penelitian agrikultural, dan di ladang minyak. Masyarakat internasional takut isotop radiaktif bisa digunakan untuk membuat bom kotor – sebuah perangkat yang mengombinasikan ledakan sederhana dengan material radioaktif, yang akan menyebar ke area luas.
Isotop itu sendiri tidak bersifat ekslosif, tidak seperti material nuklir seperti uranium. Meskipun tidak akan menewaskan banyak orang, perangkat itu bisa menyebabkan kerusakan berat dan gangguan dengan menghasilkan area luas yang terkontaminasi oleh radioaktivitas. (Suaramedia.com)