Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah mengungkapkan kekecewaannya atas agenda Sidang Tingkat Tinggi para pemimpin Liga Arab di Sert Libya. Haniyah, Ahad (10/10) mengatakan, "Dalam sidang di Sert, para pemimpin Arab tidak mempedulikan tuntutan minimal dari bangsa Palestina. Mereka hanya membahas usulan Mahmoud Abbas tentang solusi alternatif bagi perundingan damai dengan rezim Zionis Israel."
Seraya menekankan kembali berlanjutnya perjuangan melawan Rezim Zionis Israel, Ismail Haniyah menegaskan, "Bangsa-bangsa Arab dan Islam harus melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka terkait masalah Palestina, sebab al-Quds dan negeri Palestina memerlukan bantuan mereka."
Seiring dengan itu, Front Islam untuk Kebebasan Palestina yang baru-baru ini menangguhkan keanggotaannya di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai bentuk protes atas perundingan damai dengan Israel, dalam sebuah statemennya menyatakan, "Sidang para pemimpin Arab hanya bersifat seremonial belaka yang sama sekali tidak menguntungkan bangsa Palestina. Karena, sikap para pemimpin Arab sangat lemah."
KTT Liga Arab di Sert Libya berakhir tanpa menyinggung soal kondisi mengenaskan yang dialami bangsa Palestina dan kejahatan yang setiap hari dilakukan rezim Zionis Israel. (Irib.ir)