Kelompok bersenjata di Pakistan barat daya telah membakar hampir 30 truk tangki yang mengangkut bahan bakar minyak untuk pasukan NATO di Afghanistan.
Serangan itu terjadi hanya dua hari setelah pemerintah Amerika Serikat meminta maaf kepada Pakistan atas serangan udara lintas perbatasan yang menewaskan dua prajurit Pakistan.
Para tersangka militan belakangan ini telah meningkatkan serangan terhadap konvoi kendaraan yang mengangkut pasokan untuk pasukan NATO sejak serangan udara NATO pada 30 September lalu. Serangan yang menewaskan dua tentara Pakistan itu disebut oleh Dubes AS untuk Pakistan sebagai kecelakaan mengerikan.
Dalam insiden penyerangan yang terjadi Sabtu dini hari waktu setempat tersebut, sekitar 20 pria bersenjata membakar 28-29 truk tangki. Saat kejadian, truk-truk itu tengah diparkir di luar sebuah restoran pingir jalan di dekat Kota Sibi, Pakistan barat daya. Truk-truk itu tengah dalam perjalanan menuju kota perbatasan Chaman.
"Para penyerang awalnya melepaskan tembakan-tembakan dan kemudian menembakkan roket-roket kecil ke tangki-tangki. 28 hingga 29 truk tangki terbakar," kata pejabat pemerintah setempat Naeem Sherwani kepada Reuters, Sabtu (9/10/2010).
Dikatakannya, seorang personel paramiliter yang mengawal konvoi truk tersebut terluka dalam insiden itu.
Sebelumnya kelompok militan di Pakistan juga menghancurkan 40 truk tangki yang membawa bahan bakar untuk pasukan NATO.
Beberapa pekan terakhir militer AS telah meningkatkan serangan-serangan udara terhadap militan-militan Taliban dan Al Qaeda di wilayah-wilayah kesukuan Pakistan. Eskalasi serangan itu menimbulkan kegeraman pemerintah Pakistan yang merasa kedaulatan wilayahnya dilanggar. (detiknews.com)