10 Relawan Indonesia yang berada di Amman, Yordania, sudah menjalani tes darah untuk mengetahui keberadaan racun. Hasilnya negatif. Tes darah ini dilakukan setelah ada relawan Turki yang positif diracun tentara Israel.
"Ada relawan Turki yang positif diracun. Hasil tes darah relawan kita negatif. Meski demikian, kita tetap harus waspada kemungkin racun radioaktif," kata Presidium Medical Emergency Rescue Committe, Joserizal Jurnalis, kepada VIVAnews, Minggu 6 Juni 2010.
Menurut Joserizal, relawan Turki itu masih menjalani perawatan intensif setelah positif dalam darahnya terkandung racun. Insiden itu diduga terjadi saat tentara Israel menyerang kapal Mavi Marmara 31 Mei lalu.
"Saat itu relawan Turki diberi minum. Tapi tiba-tiba lehernya merasa tercekik dan nafasnya sesak," ujar aktivis yang juga dokter ini.
Joserizal mensinyalir, kadar racun yang diberikan itu memang bertujuan bukan untuk membunuh. Karena relawan Turki itu hingga saat ini masih hidup.
"Kalau dosisnya kecil bisa merusak dan menimbulkan cacat. Kalau racun itu untuk membunuh, dua hari kemudian pasti sudah meninggal," kata dia.
Meski bersyukur hasil tes darah 10 WNI itu negatif racun, Joserizal tetapi meminta semua waspada. Karena dikhawatirkan ada penyebaran racun melalui udara, seperti jenis radioaktif.(vivanews)
