11 Jun 2010

Nuklir Curian Di Balik Serangan Israel Ke Flotilla Gaza

ImageTEL AVIV – Menjadi jelas bahwa seseorang menyebarkan desas-desus bahwa sejumlah kapal yang berlayar ke Gaza baru-baru ini kemungkinan membawa salah satu bom nuklir tempur curian Inggris.



Untuk beberapa alasan aneh, Chris McGreal dari koran The Guardian mempublikasikan sebuah artikel pada tanggal 24 Mei 2010 yang mengungkap bagaimana Israel menawarkan untuk menjual nuklir ke Afrika Selatan di era apartheid. Yang gagal dia ungkap adalah bahwa Israel menandatangani kesepakatan dengan Afrika Selatan untuk mengirimkan teknisinya ke fasilitas pengembangan dan penelitian dengan tingkat keamanan tinggi di Pelindaba. Di lokasi itulah teknisi Israel berhasil secara sembunyi-sembunyi memproduksi nuklir untuk diri mereka sendiri dengan dalih memberikan kemampuan nuklir pada Afrika Selatan.


Cukup jelas mengapa Israel berusaha keras menemukan senjata curian itu dan tidak perlu dikatakan lagi bahwa pemerintah AS dan Inggris sama khawatirnya namun tidak dalam posisi untuk mengakui kehilangan mereka karena dengan melakukannya maka akan memberatkan para politisi dan mantan politisi senior dalam pemerintahan Perdana Menteri David Cameron.


Desas-desus terkait kapal Turki jelas tidak benar tapi dengan Israel berada dalam kepanikan bisa dipahami betapa sensitifnya isu ini. Banyak pemimpin dunia dan anggota senior pemerintahan yang terlibat skandal ini secara diam-diam yang membuat mereka dapat mengumpulkan banyak uang untuk dana pemilu partai atau kepentingan mereka pribadi.


Di akhir 1970an, program nuklir Afrika Selatan mengalami kemajuan pesat dan mendapat pujian dari ilmuwan Israel yang menuntun pada uji coba pertama dan terakhir senjata nuklir itu. Uji coba dilakukan di Pulau Pangeran Edwards pada tanggal 22 September 1979. Semua itu di bawah radar PBB dengan pengetahuan penuh beberapa anggota dari pemerintahan AS dan Inggris. AS melanjutkan sikap defensifnya dengan menciptakan laporan “Bendera Palsu” yang dikenal sebagai “Insiden Vela” di mana mereka menjelaskan sebagai berikut:


Kesimpulan dari panel kepresidenan (Panel Ad Hoc) meyakinkan, saat mereka menyatakan bahwa penjelasan paling mungkin dari deteksi Vela adalah meteorit yang menabrak satelit, sebagian karena perbedaan dalam pembacaan bhangmerer. Pihak lain yang memeriksa data, termasuk Badan Intelijen Pertahanan (DIA), laboratorium nasional, dan kontraktor pertahanan mencapai kesimpulan yang sangat berbeda, bahwa data itu mendukung kesimpulan bahwa pada tanggal 22 September 1979, Vela 6911 telah mendeteksi detonasi nuklir.


Yang ironis adalah fakta bahwa beberapa badan telah mengonfirmasi itu sebagai ledakan nuklir tapi pemerintah AS dengan mudahnya mengabaikan itu. Sebuah memo internal di fasilitas penelitian nuklir Los Alamos mengonfirmasi bahwa itu adalah ledakan nuklir.


Usaha bersama Israel-Afrika Selatan menciptakan 10 bom tempur dan setelah uji coba pertama tinggal sembilan. Bom-bom itu dirancang agar sangat mobile,cukup kecil, dan bisa dibawa oleh pengebom Canberra Inggris.


Menjadi jelas di tahun-tahun kemudian bahwa supremasi kekuatan kulit putih di Afrika Selatan akan segera berakhir sehingga mereka harus membuka diskusi dengan Amerika dan Inggris karena takut senjata-senjata itu jatuh ke tangan kaum kulit hitam. Pada saat itulah sebuah keputusan diambil untuk mengirimkan kesembilan bom ke Chicago untuk pengawasan. Namun, Maggie Thatcher memutuskan akan menjadi ide yang bagus untuk mungkin memperoleh beberapa senjata untuk digunakan melawan Saddam Hussein di Irak.


Thatcher kemudian menyuruh David Cameron pergi ke Afrika Selatan bersama Sir Kenneth Warren, anggota parlemen Konservatif.


Ini hampir seperti kesepakatan sektor swasta dengan banyak figur politik yang beberapa di antaranya menjadi pemegang saham dalam kesepakatan nuklir itu. David Cameron mampu mengamankan kesepakatan itu untuk Tatcher dan kembali dengan sebuah kesepakatan untuk tiga senjata nuklir. Ketiganya kemudian dikirim ke Oman untuk ditaruh di sebuah penyimpanan sektor swasta dan akhirnya dicuri oleh John Bredenkamp, makelar senjata yang menjualnya ke Inggris dan kemudian mencurinya kembali untuk dijualnya ke pasar gelap.(suaramedia)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Nuklir Curian Di Balik Serangan Israel Ke Flotilla Gaza Deskripsi: TEL AVIV – Menjadi jelas bahwa seseorang menyebarkan desas-desus bahwa sejumlah kapal yang berlayar ke Gaza baru-baru ini kemungkinan membaw... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►