Perdana Menteri Turki Recep Tayyep Erdogan menegaskan jika rakyat Turki bungkam atas kezaliman dan kesewenang-wenangan yang ada di dunia, salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh Israel, maka hal tersebut berarti rakyat Turki telah mengkhianati kebesaran bangsa mereka sendiri, dan menjadikan tulang mayat dua sultan legendaris Turki Muhammad al-Fatih dan Selim I remuk.
Erdogan menyampaikan hal tersebut dalam sebuah pidato di sebuah acara yang digelar Universitas Trabzon di wilayah Laut Hitam, Turki, Ahad (13/6) lalu.
Pernyataan Erdogan tersebut merupakan tanggapan kepada beberapa pihak di Turki yang mengkritik kebijakannya berkonfrontasi dengan Israel yang dipandang "merugikan kepentingan Turki". Salah satu yang mengkritik sikap tegas Erdogan tersebut adalah beberapa surat kabar Turki berhaluan sekuler-konservatif.
Dikatakan Erdogan, beberapa surat kabar Turki tersebut mencemooh dirinya dan pemerintahannya yang membela Palestina, juga beberapa langkah kebijakannya yang kian lama kian berpaling dari Barat dan beralih haluan menuju Arab.
Mayoritas masyarakat Turki memandang dunia Arab dengan pandangan inferior. Bangsa Arab dipandang sebagai bangsa rendahan, kotor, jorok, kasar, dan terbelakang.
"Banyak yang mengatakan bahwa Turki kini putus dengan Barat, dan berbalik arah menuju Arab. Yang mengatakan demikian adalah koran-koran Israel dan Barat yang mendukung Israel. Namun sayangnya, saya juga menemukan ungkapan serupa keluar dari beberapa surat kabar negara saya sendiri," kata Erdogan.
Ditambahkan Erdogan, "jika ada beberapa surat kabar Barat yang menjadi pelayan Israel, mengapa beberapa surat kabar Turki sendiri juga ikut-ikutan menjadi pelayan negara tersebut, justru ketika negara Turki sendiri sedang bersi tegang mengecam kezaliman Israel dan mayoritas rakyatnya sedang berkabung atas beberapa saudaranya yang ditembak mati Israel?".(eramuslim)