Kapal Mavi Marmara dan enam kapal misi kemanusiaan lainnya sudah ditahan tentara Israel semalam. Para aktivis kemanusiaan pun diinterogasi dan selanjutnya akan dideportasi.
"Jam 11 malam, kapal Mavi Marmara masuk ke Ashdod. Digiring tentara Israel," kata Direktur Operasional Sahabat Al Aqsha, Amirul Iman, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa 1 Juni 2010.
Kemudian, kata dia, semua aktivis digiring keluar dari kapal untuk menjalani proses pemeriksaan serta interogasi. Amirul menegaskan, dari sembilan kapal misi kemanusiaan, dua sudah disabotase pihak Israel.
"Aktivis kemanusiaan dari luar negeri akan dideportasi," ujar Amirul. Setelah kapal-kapal misi kemanusiaan masuk ke Israel, para korban luka dan tewas akan langsung dibawa ke Rumah Sakit Haifa.
Sahabat Al Aqsha sendiri belum mendapat kabar tentang nasib tiga relawan yang turut dalam kapal itu. Mereka adalah Surya fahrizal, jurnalis Hidayatullah; Santi Soekanto; dan Dzikrullah Ramudya.
"Tolong disampaikan, bahwa kabar yang tersebar itu tidak benar. Kami belum mendapat kabar bahwa tiga rekan kami ini terluka apalagi meninggal dunia," ia menegaskan.
Berikut ini 12 nama WNI di kapal Mavi Marmara:
MER-C:
1. Nur Fitri (koordinator)
2. dr Arief Rachman
3. Abdillah Onim
4. Nur Ikhwan
5. M Yasin (tvOne
Kispa:
1. H Ferry Nur (ketua Kispa)
2. Muhendri Muchtar (wakil ketua Kispa)
3. Hardjito Warno
4. Okvianto Baharudin
Sahabat Al Aqsha-Hidayatullah:
1. Surya fahrizal (jurnalis Hidayatullah)
2. Santi Soekanto
3. Dzikullah Ramudya
vivanews