7 May 2010

Reaktor Nuklir Aljazair Dimata-Matai AS Dengan Bantuan Mesir

ImageKAIRO – Sebuah dokumen rahasia AS, yang berhasil didapatkan Ennahar, mengungkapkan upaya spionase pemerintah Mesir melalui Kementerian Luar Negerinya pada awal dekade 1990-an – dengan bantuan Amerika Serikat – terhadap reaktor nuklir Aljazair yang terletak di sebelah selatan negara tersebut.


Dokumen yang dipublikasikan Ennahar tersebut mengungkapkan isi diskusi antara pejabat AS Richard A. Clarke, dalam kunjungan ke Kairo pada bulan Mei 1991 dan pertemuannya dengan menteri luar negeri Mesir kala itu.


Menurut isi dokumen yang dikategorikan amat rahasia tersebut, yang dikirimkan oleh kedutaan AS di Kairo pada Mei 1991, dibahas mengenai kunjungan delegasi Amerika di Kairo serta pertemuan antara para pejabat Mesir dan AS untuk membahas persenjataan regional di Timur Tengah.


Kemudian, topik bahasan beralih kepada reaktor nuklir Aljazair di Ain Oussera, di provinsi Djelfa. Pejabat AS tersebut meminta bantuan menteri luar negeri Mesir dengan memberikan informasi tambahan mengenai reaktor tersebut, yang, menurut dokumen itu, tengah diupayakan.


Pejabat AS yang menjadi deputi menteri luar negeri AS untuk urusan politik dan militer, meminta menteri luar negeri Mesir, yang namanya dihilangkan dalam dokumen tersebut, untuk memberikan informasi kepada Washington mengenai reaktor nuklir Aljazair yang dibangun dengan bantuan China.


Namun, yang mengejutkan, menteri Mesir tersebut mengaku memahami kekhawatiran AS sebelum kemudian berjanji pada pejabat AS tersebut untuk mempertimbangkan permintaan tersebut.


Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa membantah informasi mengenai spionase terhadap reaktor nuklir Aljazair oleh Mesir untuk Amerika Serikat.


Moussa mengecam keras pemberitaan surat kabat Ennahar yang menyebutkan bahwa menteri luar negeri Mesir pada pada tahun 1991 memata-matai reaktor nuklir Aljazair untuk kepentingan AS.


“Yang dipublikasikan surat kabar (Aljazair) itu adalah ‘pandangan beracun’ yang pantas dikecam. Hal itu bertujuan untuk memperkeruh suasana antara Aljzair dan Mesir,” kata Moussa yang kala itu menjabat sebagai menteri luar negeri Mesir, dalam pernyataan yang dilansir oleh kantor berita MENA.


“Ketika saya membaca dokumen yang dipublikasikan surat kabar itu. Saya tahu bahwa (dokumen) itu sama sekali tidak merujuk pada (spionase). Selain itu, saya tidak pernah mengingat hal ini. Saya mulai masuk kantor pada 16 Mei 1991 dan menghabiskan waktu dua minggu untuk melakukan seremonial. Saya tidak akan pernah memulai (pekerjaan saya) dengan membahas hal semacam itu,” kata Moussa.


Pada tahun 2008, Aljazair dan Argentina menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang energi nuklir sipil kala Presiden Argentina Cristina Kirchner melakukan kunjungan ke Afrika timur.


Kesepakatan energi tersebut ditandatangani oleh Menteri Energi dan Pertambangan Aljazair Chakib Khelil dan Menteri Perencanaan Federal Argentina Julio de Vido.


Kirchner bertemu dengan Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika pada hari kedua pembicaraan. Setelah dari Aljazair, Kirchner melanjutkan perjalanan ke Tunisia, Mesir dan Libya.


Setelah bertemu Bouteflika, Kirchner mengatakan bahwa presiden Aljazair tersebut telah menerima undangannya untuk mengunjungi Argentina sebelum akhir Desember 2008, demikian dikutip kantor berita APS.


Kirchner juga mengunjungi pusat penelitian nuklir yang dibangun Argentina di dekat Algiers sebelum menghadiri dialog dengan 70 pengusaha di ibu kota Aljazair tersebut.


Aljazair adalah negara kaya minyak dan gas, namun Aljazair juga melirik nuklir sebagai sumber energi alternatif.


Bekas negara jajahan Perancis tersebut menyelesaikan pengerjaan dua reaktor nuklir percobaan pada tahun 1995. Kedua reaktor nuklir tersebut diawasi oleh Badan Energi Atom Internasional. (dn/en/im/ec/af

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Reaktor Nuklir Aljazair Dimata-Matai AS Dengan Bantuan Mesir Deskripsi: KAIRO – Sebuah dokumen rahasia AS, yang berhasil didapatkan Ennahar, mengungkapkan upaya spionase pemerintah Mesir melalui Kementerian Luar ... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►