9 Sept 2012

Mantan Ketua PBNU Sebut Polisi Bak Rambo Saat Tembak Terduga Teroris

Image-7345Mantan Ketua PBNU Sebut Polisi Bak Rambo Saat Tembak Terduga Teroris - Pemberantasan terorisme di Indonesia selama ini masih dalam lintas sektoral. Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi, munculnya terorisme secara makro disebabkan karena Indonesia belum memiliki gerakan terpadu komprehensif untuk menyelesaikannya secara utuh.

"Kalau mau utuh, misalnya kalau teror berbasis ideologi, harus orang yang mengerti. Selama ini kan hanya sekedar menggelar seminar - seminar di tengah orang yang masih berada dan percaya dalam NKRI," tegasnya dalam acara diskusi Orientasi Konstitusi di Kukusan, Beji, Depok, Jumat (07/09/12).

Semestinya, kata Hasyim, masalah ini ditangani oleh ulama - ulama yang mengerti bagaimana caranya bisa mengubah mindset para tersangka teroris, baru dilanjutkan dengan pembenahan masalah hukum dan keamanan.

"Bisa dibina dulu, ditanya, lalu dilepas. Setelah ada bukti baru ditangkap. Sekarang kan langsung ditembaki saja oleh Tim Densus, padahal saat main tangkap itu para terduga masih merasa dirinya benar. Ketika ditembaki akhirnya timbullah dendam. Apalagi polisi saat tangkap teroris pakai disyuting segala, ada apa harus diekspos? Seperti film Rambo saja, kesannya tak bagus, yang jadi sasaran akibatnya pembalasan terhadap polisi," tukasnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, hubungan organisasi teroris dengan dunia luar harus dilacak. Ia juga meminta pemerintah dan tokoh - tokoh masyarakat mampu meredikalisasi paham terorisme sejak dini.

"Teroris kan baru muncul dari tahun 99 sampai sekarang. Menlu, Mendikbud, dan pemerintah harus galakkan gerakan deradikalisasi, harus nasional dari pusat ke bawah, sediakan tokoh - tokoh berdialog untuk mereka, ini yang saya sebut penanganan terorisme secara komprehensif. Cari titik - titik basis teroris, misalnya Depok, Solo, Bandung, Ambon. Kalau berpikir intelegen kan gampang. UU terorisme terlalu longgar, dan islam sudah terstigma islam radikal," tandasnya.