Amerika Serikat dan sejumblah negara Eropa tetap bersikeras akan menggunakan opsi militer dalam menekan pemimpin diktator Libya Muammar Gaddafi, menurut laporan televisi Al-Arabiyah.
Menurut laporan IRNA, televi Al-Arabiya Selasa malam (1/3) terkait intervensi militer asing terhadap Gaddafi menekankan, rakyat revolusioner Libya menentang keras intervensi militer asing di negaranya.
Al-Arabiya mengingatkan, Washington setelah gagal menekan Gaddafi melalui resolusi Dewan Keamanan PBB no 1970 tetap berambisi untuk menduduki Tripoli dengan kekerasan. Sumber ini menambahkan, setelah Rusia dan Cina menolak opsi tawaran AS, Washington terpaksa mencari jalan lain untuk menekan Kolonel Gaddafi.
Bersamaan dengan keputusan David Cameron, Perdana Menteri Inggris untuk membantuk zona udara terlarang di Libya, Amerika mulai menggerakkan armada lautnya ke pantai Libya. Al-Arabiya mengutip sumber-sumber pemberitaan menekankan bahwa Departemen Pertahanan AS (Pentagon) menggelar sidang khusus untuk mencari solusi terbaik dalam mengintervensi Libya jika kepentingan Gedung Putih terancam.
Langkah Washington mengirim armada lautnya ke perairan Libya merupakan pesan tak tertulis kepada Gaddafi bahwa jika ia masih menggerakkan militer pro-pemerintahannya untuk menggempur rakyat maka kemungkinan besar AS akan melakukan serangan militer.
Amerika masih berminat membujuk Gaddafi untuk mengundurkan diri atau meninggalkan negaranya. Al-Arabiya menyebutkan, masalah ini dirancang Amerika bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membujuk Gaddafi melarikan diri ke Venezuela. (IRIB/IRNA/MF/AR)