Kepolisian universitas melakukan pencarian pria bersenjata di kampus itu pada hari Kamis waktu setempat setelah seorang sopir bus mengaku melihat seorang pria membawa senjata yang mirip dengan sepucuk senapan AK-47.
Jantung wilayah universitas itu, Rudder Complex, ditutup. Aparat pun mengeluarkan peringatan luas di kampus dan meminta semua orang berlindung.
Penutupan itu baru disudahi dua jam kemudian setelah akhirnya diketahui bahwa pria bersenjata itu ternyata adalah anggota korps kadet militer universitas dan senjata yang dimaksud ternyata hanya replika senjata plastik yang tidak bisa ditembakkan.
Sistem pemberitahuan darurat, yang disebut pihak kampus dengan istilah "Code Maroon," mengirimkan pesan teks dan email pada hari Kamis waktu setempat, mengimbau para mahasiswa, fakultas dan para stafnya agar tetap tinggal di dalam ruangan saat polisi mencari tersangka yang dimaksud.
Peringatan itu dikeluarkan pukul 4 sore waktu setempat. "Code Maroon" meminta semua pihak "mencari tempat perlindungan yang aman hingga pemberitahuan lebih lanjut."
Sekitar satu setengah jam kemudian, keadaan dinyatakan sudah aman dan segala aktivitas kembali berjalan normal di universitas tersebut, kata aparat.
Di antara nama-nama dalam daftar undangan, selain Bush juga terdapat nama istrinya, Barbara, serta mantan ibu negara AS, Laura Bush. Ajun Brigadir Polisi Satu Allan Baron dari departemen polisi A&M membenarkan bahwa ada seorang pria muda yang ditahan untuk diinterogasi terkait kejadian itu. Ia menambahkan, pria seusia anak kuliah itu tidak dituduh melanggar hukum.
"Kami memang menangkap seseorang yang kami interogasi. Kami mengetahui bahwa dia memiliki sebuah senapan replika jenis AK-47," kata Baron.
"Ciri-cirinya cocok dengan deskripsi awal yang kami dapatkan," tambahnya.
Sebelumnya, polisi menutup kawasan tersebut dan bahkan sampai memanggil tim SWAT. Satu jam kemudian, Kepolisian Universitas A&M Texas menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengklaim bahwa pria bersenjata itu sudah kembali ke rumah, keluar dari kampus.
Kepolisian universitas tidak bersedia merilis nama pria tersebut, mereka hanya menyatakan bahwa ia adalah seorang pelajar A&M Texas dan proses penyelidikan tengah dilangsungkan.
Mereka tidak tahu menahu bagaimana replika senapan AK-47 tersebut bisa ia miliki atau mengapa ia membawa replika itu ke kampus.
Pada malam harinya, para mahasiswa di kampus College Station merasa lega saat aparat universitas memberitahu mereka bahwa segalanya telah berakhir.
Setelah diketahui bahwa kegemparan di kampus tersebut diakibatkan oleh seseorang dengan senjata mainan, aparat mengumumkan bahwa tidak ada bahaya di Texas A&M University.
Texas A&M terletak di College Station, Texas, dan memiliki mahasiswa lebih dari 49.000 orang.
Perguruan tinggi tersebut merupakan lokasi dibangunnya Museum dan Perpustakaan Kepresidenan George H.W Bush serta Texas Aggie Corps of Cadets, lembaga aparat terbesar di luar akademi militer. Sebagian anggota korps tersebut kini masuk dalam tim latihan khusus dan sering berlatih menggunakan senapan mainan di kawasan kampus.
Rudder Tower, yang diduga menjadi tempat terlihatnya pria bersenjata, merupakan salah satu kawasan dengan lalu lintas terpadat di kampus itu.
Kejadian itu merupakan yang ketiga kalinya dalam kurun waktu satu bulan di universitas-universitas ternama Texas setelah kejadian di Sam Houston State University pada 22 Oktober dan peristiwa bunuh diri seorang mahasiswa bersenjata di University of Texas pada 28 September lalu.
Pada 22 Oktober lalu, polisi di Sam Houston State University di Huntsville menutup kampus saat mereka menyelidiki laporan adanya pria bersenjata di kampus tersebut. (Suaramedia.com)