1 May 2010

Puas Main Twitter, Chavez Undang Castro - Morales

ImageCARACAS – Merasa cukup puas dengan keberhasilannya di dunia maya, pemimpin Venezuela yang baru saja membuat akun Twitter, Hugo Chavez, pada hari Kamis waktu setempat mengundang rekan-rekannya, tokoh Kuba Fidel Castro dan Presiden Bolivia Evo Morales untuk turut bergabung dengan situs blogging mikro tersebut.


Setelah beberapa bulan menggerutu karena situs-situs jejaring sosial di Venezuela didominasi lawan politik pemerintahan sosialisnya, Chavez akhirnya membuka akun sendiri pada akhir pekan ini dan langsung melejit dan mengumpulkan 106.000 orang follower dalam dua hari saja.


“Potensi yang dimiliki (situs jejaring sosial) ini … bukan kapitalis, bukan sosialis, tapi bergantung pada cara penggunaannya,” tulis Chavez setelah memposting dua pesan di halaman Twitternya, @chavezcandanga.


“Saya mengundang Evo dan Fidel,” kata Chavez. “Evo – apa kamu ada di Twitter? Mari mengundang Evo ke Twitter,” kata Chavez dalam kunjungannya ke sebuah peternakan dengan ditemani presiden Bolivia.


Morales dan Castro adalah sekutu dekat Chavez. Tiga orang pria tersebut merupakan orang-orang yang paling vokal di Amerika Latin dalam mengkritik AS – yang mereka sebut kekaisaran AS.


“Ini adalah sebuah ledakan yang tidak diperkirakan. Terima kasih,” kata Chavez dalam tweet keduanya. Para pengkritik Chavez mengatakan bahwa Chavez berencana mengikuti jejak Kuba dan menyensor internet, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Chavez.


“Saya tidak mengkritik siapapun, dalam hal ini, kami mempromosikan penggunaan internet,” kata Chavez pada hari Kamis.


Penggunaan internet tumbuh pesat di Venezuela dalam 11 tahun masa kekuasaannya, khususnya di kalangan masyarakat miskin. Banyak warga Venezuela yang tertawa ketika Chavez mengumumkan pada dunia bahwa dirinya akan bergabung dengan Twitter. Mereka ingin tahu bagaimana pemimpin mereka yang terkenal banyak omong, suka berbicara selama beberapa jam setiap harinya, akan dibatasi oleh 140 karakter di Twitter.


Seperti halnya upaya Chavez memberangus media tradisional, pemimpin Venezuela tersebut mencoba mempertahankan diri terhadap suara-suara yang menentangnya di dunia maya, bertarung dengan komputer dan peranti genggam.


Nama halaman Chavez menyertakan kata “candanga,” yang jika diterjemahkan dalam bahasa setempat berarti bersifat memberontak atau berkeinginan kuat.


Dari 200 orang Venezuela yang paling banyak memiliki teman di Twitter, hampir 90 persen memihak pada kelompok penentang Chavez, kata Carlos Jimenez, direktur Tendencias Digitales, lembaga pengorganisir jajak pendapat di internet yang berbasis di kota Caracas. Namun, ia memperkirakan jumlah “Chavistas” alias pendukung Chavez juga akan melonjak naik menyusul jumlah penentang pemimpin sosialis tersebut.


“Kelompok oposisi berpikir bahwa situs-situs jejaring sosial adalah milik mereka. Mereka kira Twitter dan Facebook adalah milik mereka,” kata Diosdado Cabello, kepala regulator perusahaan telekomunikasi pemerintah Venezuela.


Ada 350.000 penduduk Venezuela yang terdaftar di Twitter, meningkat sepuluh kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2009. Lebih dari 5,4 juta orang warga Venezuela tercatat sebagai pengguna Facebook, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.


Secara terpisah, seorang warga Venezuela berusia 29 tahun ditangkap pada hari Kamis karena mengirimkan pesan teks yang menyerukan pembunuhan Chavez, kata pihak berwajib.


Menteri Dalam Negeri Venezuela Tareck El Aissami mengatakan, pria tersebut ditangkap di Merida, sebuah kota di dekat perbatasan dengan Kolombia. Seperangkat komputer dan bahan-bahan lainnya disita aparat. “Matilah Hugo Chavez, demi tanah air yang bebas tirani,” tulis teks tersebut seperti dikutip sang menteri.


Ia mengatakan, pesan tersebut ditujukan pada kelompok militer ilegal, AUC atau United Self-Defense Forces of Colombia, yang mulai melucuti diri beberapa tahun yang lalu. El Aissami mengatakan, kejadian tersebut menunjukkan adanya risiko yang terus-menerus mengancam Chavez dan berasal dari “Kaum borjuis Venezuela, kekaisaran AS dan lembaga-lembaga transnasionalnya.”


Chavez, yang merupakan tokoh Amerika Latin pengkritik utama Washington, seringkali menuding pemerintahan Kolombia telah menjadi bidak catur AS di kawasan Amerika Latin. Namun, para kritikus mengatakan bahwa Chavez melebih-lebihkan ancaman tersebut untuk mengalihkan perhatian warga Venezuela dari masalah dalam negeri. (SuaraMedia)

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Puas Main Twitter, Chavez Undang Castro - Morales Deskripsi: CARACAS – Merasa cukup puas dengan keberhasilannya di dunia maya, pemimpin Venezuela yang baru saja membuat akun Twitter, Hugo Chavez, pada ... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►