"Para pejuang Hizbullah (telah diinstruksikan) siaga penuh untuk menghadapi pelatihan militer Israel pada Minggu," kata Nabil Qaouk, pejabat milisi Syiah.
"Ribuan pejuang tidak akan pergi ke tempat pemungutan suara (pemilihan kotapraja Minggu) dan akan dipersiapkan mulai hari ini untuk menghadapi segala kemungkinan," tambahnya.
Israel dan Hizbullah terlibat perang sebulan tahun 2006 yang menghancurkan sebagian wilayah Lebanon selatan, terutama sebuah pangkalan Hizbullah.
Israel menyerang Lebanon setelah para pejuang Hizbullah menangkap dua serdadu Yahudi itu dalam satu serangan lintas perbatasan.
Israel memperkirakan, Hizbullah sejak saat itu menyimpan lebih dari 40.000 roket, sejumlah di antaranyaa dapat mencapai pusat-pusat penduduk penting Israel.
Dan bulan lalu, Presiden Israel Shimon Peres menuduh Suriah memberikan rudal-rudal Scud kepada Hizbullah, tuduhan-tuduhan itu dibantah Damaskus.
Pelatihan pertahanan bertema Turning Point 4 itu bertujuan untuk mempersiapkan tanggapan darurat pada serangan-serangan roket ke Israel, dengan sirene-sirene menurut rencana akan dibunyikan di seluruh negara itu Rabu dan penduduk Israel pergi tempat-tempat perlindungan.
Wakil Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai pekan lalu menekankan pelatihan itu telah lama direncanakan dan tidak ada sangkut pautnya dengan tetangga-tetangga utaranya sekarang.
Vilnai juga mengatakan, seperti tahun lalu, Israel melakukan kontak dengan tetangga-tetanga utaranya, terutama Suriah untuk menenangkan mereka tentang rencananya itu.
sumber: kompas