4 May 2010

Hamas Ganjal Aksi Mata-Mata Israel Di Internet

ImageGAZA – Beberapa orang sumber keamanan mengatakan gerakan perlawanan Hamas berusaha untuk menghadapi upaya-upaya intelijen Zionis yang ingin merekrut agen di Jalur Gaza melalui internet.


Menurut surat kabar Maariv mengutip ucapan sumber-sumber tersebut yang mengatakan Hamas menggunakan banyak rekan yang ahli dalam bidang teknologi dan komunikasi di internet.


Mereka juga mengakui bahwa upaya yang dilakukan Hamas berujung pada jatuhnya situs-situs Zionis dan situs yang disamarkan sebagai situs Arab. Beberapa situs lainnya menghentikan upaya mereka karena hal itu.


Bagi para pengguna situs jejaring sosial Facebook di Gaza, meng-update status mereka atau memasang foto keluarga ditujukan untuk teman-teman yang mereka pilih. Namun, hal itu juga digunakan Israel untuk melakukan analisis dan memata-matai mereka untuk mendapatkan informasi berharga.


Menurut keterangan sejumlah sumber yang dikutip Israël Magazine yang berbasis di Perancis, intelijen Israel utamanya berfokus pada para pengguna Arab dan Muslim. Israel menggunakan informasi yang didapatkan dari halaman Facebook mereka untuk menganalisis aktivitas mereka dan mencari tahu cara berpikir mereka.


“Sebuah jaringan intelijen yang terdiri dari para psikolog Israel yang memancing para pemuda Arab, khususnya dari lokasi-lokasi yang berdekatan dengan konflik Israel – Palestina selain negara-negara Amerika Latin,” kata Gerard Niroux, seorang profesor Perancis.


Laporan tersebut agaknya membuat kesal pemerintah Israel dan lingkar diplomatik mereka. Duta besar Israel untuk Paris menuding majalah tersebut “menuliskan informasi rahasia untuk diketahui musuh.”


Aktivitas rahasia Israel terbongkar pada Mei 2001, kata Gerard Niroux, Profesor Psikologi di France Provence University. Niroux adalah penulis buku berjudul The Dangers of the Internet (Bahaya Internet).


Niroux mengatakan ada banyak pria yang menggunakan situs pertemanan untuk bertemu lawan jenis, ia memperingatkan bahwa hal itu tidak aman karena itu adalah cara terbaik untuk memancing pria dan menemukan titik lemah mereka.


“Amat mudah memata-matai pria dengan menggunakan wanita,” katanya kepada majalah tersebut.


Itu bukan kali pertama Israel dituding menggunakan Facebook untuk memata-matai orang. Pada April 2008, surat kabar Yordania al-Haqiqa al-Dawliya mempublikasikan sebuah artikel berjudul “Musuh Tersembunyi” yang juga berisikan klaim serupa.


Surat kabar itu mengungkapkan bahaya yang mengintai di Facebook, karena orang-orang, khususnya anak muda, seringkali menuliskan detail pribadi mengenai diri mereka di Facebook dan komunitas internet lainnya. Hal itu menjadikan mereka sasaran empuk bagi pihak-pihak yang menginginkan informasi.


Menurut Niroux, Facebook tidak asing dalam dunia politik dan seringkali dipergunakan untuk mengorganisir unjuk rasa, seperti yang terjadi di Iran, sebuah hal yang disebut Israël Magazine memberikan wawasan berharga bagi intelijen Israel terhadap aktivitas politik yang terjadi di negara-negara musuh.


Ditambahkan bahwa penjajah seperti Israel dan Amerika Serikat tidak perlu menggunakan alat-alat tradisional untuk mengendalikan massa atau menghasut, karena saat ini mereka cukup menggunakan Facebook untuk mempromosikan gagasan-gagasan tertentu yang dapat merasuk ke dalam struktur sosial dan politik tertentu dari negara mana pun.


Fakta bahwa Israel menggunakan Facebook untuk memata-matai dunia Arab tidak terbatas pada laporan media, namun hal itu merupakan sentimen umum dari masyarakat di kawasan Timur Tengah.


Laporan itu menambahkan, ada banyak orang yang menjadi mata-mata tanpa sepengetahuan diri mereka sendiri. Hanya dengan masuk ke ruang chat dan membahas mengenai apa saja dengan siapa saja yang tidak dikenal sudah cukup untuk melakukan itu.


Informasi apa pun yang terungkap akan dianalisis dan dipergunakan dalam tahapan lebih lanjut.


Israel punya sejarah panjang spionase di kawasan Timur Tengah. Dalam perang tahun 1956, 1967 dan 1973, Israel menyelidiki halaman orbituari (berita duka) di surat kabar Arab, hal itu membuat pasukan Mesir melarang penerbitan orbituari untuk para personel militer.


Menganalisis isi surat kabar Mesir juga memainkan peranan besar dalam merencanakan perang tahun 1967, demikian menurut laporan media Israel. Ditambahkan bahwa perang sebenarnya bermula ketika surat kabar Mesir menulis cerita mengenai beberapa personel militer dengan pangkat berlainan menggelar sarapan bersama pada pukul 9.00 pagi tanggal 5 Juni 1967, hari di mana Israel menyerang Mesir.

Artikel Terkait

- Reviewer: Asih - ItemReviewed: Hamas Ganjal Aksi Mata-Mata Israel Di Internet Deskripsi: GAZA – Beberapa orang sumber keamanan mengatakan gerakan perlawanan Hamas berusaha untuk menghadapi upaya-upaya intelijen Zionis yang ingin ... Rating: 4.5
◄ Newer Post Older Post ►