Rusia kembali memperingatkan AS terkait proyek anti-rudal di Eropa dan menyebutnya sebagai ancaman strategis bagi Moskow. Rusia bahkan mengancam akan keluar dari Traktat Pengurangan Senjata Strategis (START).
Kantor Berita Itartas melaporkan, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, hari Ahad (23/5) mengharapkan para anggota parlemen negara ini (Duma) mendukung traktat perjanjian baru untuk mengurangi senjata nuklir.
START II dapat diaplikasikan setalah Duma dan Senat AS menyepakatinya. Tanpa kesepakatan Duma, START II akan mengambang. Pekan lalu, sidang terkait START II dimulai dan untuk menjelaskan perjanjian ini, menteri-menteri kunci Obama dipanggil dalam sidang tersebut.
Presiden AS, Barack Obama juga menghendaki para anggota Senat supaya segera meratifikasi START II.
sumber: irib