Iran dan Venezuela Siap Perangi Imperialisme - Presiden Venezuela Hugo Chavez dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad Jumat berjanji akan bekerja sama memerangi 'imperialisme,' dan pemimpin Venezuela itu mengecam sanksi-sanksi keras terhadap Iran.
Setibanya di Karakas dari Brasil, di mana ia menghadiri KTT Rio+20 mengenai pembangunan berkesinambungan, Ahmadinejad mengatakan: "Kami akan membangun negara kami dan kami akan terus lakukan tanpa menghiraukan semua tekanan dari imperialisme."
Chavez menanggapi: "Kami tahu usaha-usaha yang harus anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang diberlakukan imperialisme-- blokade-blokade, ancaman-ancaman, sanksi-sanksi sepihak." Kedua pemimpin itu kemudian melakuKan perundingan dengan para menteri penting mereka.
Chavez, yang diserang kanker selama lebih dari satu tahun dan menghadapi pemilihan presiden Oktober mendatang, menyatakan "solidaritasnya" pada Iran sekutu pentingnya karena negara itu menghadapi tekanan yang meningkat dari Barat menyangkut program nuklirnya yang dicurigai untuk membuat bom atom. Teheran membantah keras tuduhan itu.
Teheran berusaha menjalin hubungan politik dan ekonomi yang erat dengan sejumlah negara termasuk banyak di Amerika Latin, saat Iran dalam konflik dengan Barat. Ahmadinejad memuji Chavez sebagai seorang "revolusioner besar dan sahabat yang terhormat."
Iran dan Veuezuela terlibat dalam kerja sama militer. Chavez menimbulkan kegusaran Barat pekan lalu ketika ia mengumumkan bahwa, dengan bantuan Iran, ia telah membuat pesawat tanpa awak pertamanya dan berencana akan segera mulai mengekspor pesswat pengintai itu.
Seorang jenderal Venezuela mengatakan pesawat kecil itu, yang "tidak membawa senjata,"dapat terbang selama 90 menit dan mencapai ketinggian 3.000 meter.
Dalam perundingan Jumat itu, kedua pemimpin itu --yang sama-sama memusuhi AS -- membahas kerja sama mereka mengenai sejumlah masalah, dan Chavez berterima kasih kepada Ahmadinejad atas bantuan Iran dalam membangun 14.000 rumah di Venezuela.
Iran dan Venezuela saling menanam modal sekitar lima miliar dolar AS dalam pabrik-pabrik untuk membuat semen, satelit, pangan, traktor dan sepeda.
Dalam perjalanan ke Rio de Janeiro, Brazil, pemimpin Iran itu singgah di Bolivia untuk mencari dukungan dari negara Amerika Latin lainnya yang berhaluan kiri yang memiliki hubungan yang tegang dengan AS. Chavez mengunjungi Teheran 13 kali sejak berkuasa tahun 1999.
Ia berharap dapat dipilih kembali untuk masa jabatan ketiga dalam pemilu 7 Oktober, tetapi menghadapi tantangan kuat dari oposisi yang kini bersatu dibawah pemimin oposisi pesaingnya Henrique Capriles.
Pada Mei, Chavez yang berusia 57 tahun itu menjalani perawatan di Kuba, sekutu terdekatnya, setelah sembuh dari kanker yang pertama diungkapkan tahun lalu.