DOKUMEN Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) terkait konstelasi politik di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang dibocorkan oleh situs Wikileaks, Jumat (26/8) menunjukkan campur tangan pemerintah AS dalam beberapa peristiwa politik di Indonesia.
Secara total setidaknya ada 1.860 kabel diplomatik Kedubes AS di Indonesia yang bocor di situs yang populer mempublikasikan kebijakan rahasia dan dokumen resmi yang tidak boleh diungkap kepada publik itu.
Dokumen itu adalah kabel diplomatik tentang Indonesia yang dikeluarkan oleh Kedubes AS di Jakarta, Singapura, Ottawa, Kanada, dan Dili, Timor Leste.
Dokumen itu antara lain menyoroti kebijakan di Indonesia dalam menangani masalah flu burung, pemberantasan terorisme, pernyataan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri terkait sikap Indonesia pada perang di Irak, penyusunan undang-undang anti-pornografi, dan beberapa kasus skandal selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Salah satu dokumen yang bocor menunjukkan AS ternyata mendukung calon Partai Demokrat Agusrin Najamuddin dalam Pemilukada Gubernur Provinsi Bengkulu.
Kabel diplomatik yang dikeluarkan oleh Kedubes AS di Jakarta pada 30 Januari 2006, mengatakan AS menganggap Najamuddin sebagai kandidat penuh energi dan berdedikasi.
Gubernur Agusrin Najamuddin, yang juga terdakwa kasus dugaan korupsi dana bagi hasil Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 24 Mei.(pelitaonline)