Kementerian Keuangan Inggris mengkonfirmasikan bahwa pemerintah koalisi tengah berurusan dengan potensi kebangkrutan Yunani setelah peringatan dari Jack Straw, bahwa euro tidak akan bertahan.
Mantan luar negeri Inggris dari Partai Buruh, Jack Straw, memperingatkan bahwa euro "akan runtuh," seraya mengatakan "Apakah ini tidak lebih baik terjadi cepat daripada kematian perlahan?"
Peringatan Straw itu muncul setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa perekonomian dunia akan hancur jika anggota IMF tidak segera membantu Yunani.
Berbicara di parlemen, Straw mengatakan, "Apa yang harus dilakukan pemerintah, adalah mengakui bahwa zona euro tidak bisa bertahan." Ditegaskan Straw bahwa tidak perlu ada spekulasi dalam hal ini.
Menurutnya, ini merupakan tanggung jawab pemerintah Inggris untuk terbuka dengan rakyat saat ini tentang prospek alternatif.
Dalam sebuah pertemuan darurat, anggota parlemen senior Inggris dari semua partai meminta pemerintah untuk menentang program bantuan finansial baru untuk Yunani dan mendesak negara ini meninggalkan euro.
Mark Hoban, Sekretaris Keuangan Kementerian Keuangan Inggris, mengatakan, "Saya tidak akan mengomentari apakah zona euro akan tetap utuh atau tidak. Yang jelas, krisis ini menunjukkan adanya jurang besar di zona euro. Untuk itulah tepat bagi kami untuk memutuskan keluar atau tetap berada pada zona euro. "
Pejabat Kementerian Keuangan Inggris itu juga menyinggung adanya berbagai skenario yang sedang dipertimbangkan.
Dikatakannya bahwa bank-bank Inggris telah mengucurkan sekitar 2,47 milyar Pound pinjaman luar biasa kepada rakyat dan berbagai instansi Yunani. (ir)