Indonesia dan Iran berencana untuk menyelenggarakan misi multi-nasional parlementer dalam upaya untuk mematahkan blokade rezim Zionis Israel atas Jalur Gaza sejak 2007.
Ketua parlemen Iran Ali Larijani pada hari Kamis (9/6) menyeru penjadwalan pengiriman bantuan untuk Gaza, yang dipimpin oleh anggota parlemen dari Iran dan Indonesia, IRNA melaporkan.
Pada Juni 2007, Israel memperketat blokade Gaza setelah pemerintah yang terpilih secara demokratis, Hamas memimpin wilayah itu. Blokade Israel berdampak buruk pada situasi kemanusiaan dan ekonomi di Jalur Gaza, di mana hampir 1,5 juta orang ditolak hak-hak dasar mereka untuk kondisi kehidupan yang layak, pekerjaan, kesehatan dan pendidikan.
Meskipun adanya seruan internasional berulang, Israel tetap menolak untuk mengangkat blokade bahkan melancarkan serangan mematikan atas wilayah itu, yang menggugurkan lebih dari 1.400 warga Palestina.
Larijani, yang tiba di Jakarta Rabu malam, menekankan bahwa negara-negara lain bisa ambil bagian dalam konvoi kemanusiaan ini.
Di pihak lain, Ketua DPR RI Marzuki Alie juga menyampaikan harapan bahwa misi itu dapat berlayar ke Gaza sebelum bulan Ramadhan sebagai hadiah kepada warga Gaza.
Larijani dan Marzuki Alie juga menyatakan dukungan mereka atas perjanjian antara faksi-faksi Palestina untuk membentuk pemerintah persatuan dan upaya bangsa Palestina harus diakui sebagai sebuah negara merdeka.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kedua pihak mengatakan, Indonesia dan Iran telah mengambil langkah-langkah global mengenai isu Palestina. "Sekarang kita menyaksikan bahwa sebagai hasil dari langkah-langkah itu, berbagai faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, telah bergabung di meja perundingan dan kami berharap hal ini akan sukses," tambahnya.
Hamas dan Fatah berseteru sejak Hamas memenangkan pemilihan parlemen Palestina pada Januari 2006. Kedua faksi akhirnya menandatangani perjanjian rekonsiliasi di Mesir bulan lalu untuk membuka jalan bagi pembentukan pemerintah persatuan interim. (irib)