Politikus Belanda anti Islam, Geert Wilders, lewat Twitter mengimbau, sudah saatnya Maluku merdeka dari Indonesia yang Islam.
Pernyataan mengejutkan itu diberikan Wilders, menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Maluku Selatan ke 61, yang dirayakan pada tanggal 25 April di sebuah gedung pertemuan di kota Apeldoorn, Belanda.
Twitter Geert Wilders(@geertwilderspvv) dalam terjemahan bebas berbunyi:
"Hari ini di Apeldoorn diperingati perjuangan kemerdekaan Maluku. Sudah saatnya sekarang orang Maluku merdeka dari Indonesia yang islamistis."
Ini untuk pertama kali seorang politikus Belanda secara terbuka berbicara soal kemerdekaan Maluku. Pemerintah Belanda sendiri selama ini tegas mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tak mengakui keberadaan Republik Maluku Selatan.
Geert Wilders dan partainya PVV merupakan salah satu pilar pemerintahan Belanda saat ini. Tanpa dukungan Wilders, kabinet kanan Belanda tidak akan terbentuk. Belum jelas apa reaksi partai koalisi pemerintah yang lain: VVD dan CDA. Kedua partai ini mendukung keutuhan Indonesia.
Pernyataan sang pembuat film Fitna tersebut langsung ditanggapi ramai di Twitter Belanda. Banyak yang mengecam, tapi ada pula yang mendukung.
Baik RMS dan Kedutaan Besar Republik Indonesia, sampai laporan ini dibuat, belum memberi tanggapan atas pernyataan Wilders.
RMS sekalipun tak diakui oleh pemerintah Belanda, memiliki pemerintah di pengasingan di negeri Belanda. Ini dimungkinkan karena konstitusi Belanda mengakui segala hak untuk berorganisasi, termasuk pembentukan RMS. Sejumlah warga kristen maupun islam Maluku mendukung perjuangan RMS. (rnw)