Kunjungan menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton disambut unjuk rasa ratusan warga Tunisia di ibukota Tunis. Pada hari Rabu, pengunjuk rasa berkumpul di Bourguiba, sebuah pusat revolusi Tunisia pada pertengahan Januari, dan meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika di tengah pengamanan yang ketat.
"Tolak campur tangan AS dalam urusan Tunisia!" teriak para demonstran.
"Kami menentang kunjungan Hillary Clinton atau setiap perwakilan AS. Kami tidak pernah melupakan kejahatan AS di Irak." kata pemrotes.
Ini adalah demonstrasi kedua dalam dua hari terhadap kunjungan Clinton ke Tunisia, setelah melawat Mesir.
Clinton adalah pejabat AS pertama yang mengunjungi Tunisia setelah tergulingnya mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali oleh sebuah revolusi rakyat yang mengguncang dunia Arab.
Washington memiliki hubungan dekat dengan Tunisia dan mendukung rezim otoriter Ben Ali selama 23 tahun. Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi pada Januari lalu menyusul revolusi di negeri Afrika Utara itu. (irib)