Perdana Menteri India Manmohan Singh didesak oleh lawan politiknya untuk mengundurkan diri, pada kemarin ia mengakui kronisnya praktek korupsi di negaranya dan ia menolak mundur "Karena saya punya pekerjaan yang harus saya lakukan," ujarnya.
Singh mengakui korupsi telah merusak pemerintahannya sampai-sampai ia dijuluki "si bebek pincang" atau orang yang kalah saat melawan kejahatan. Untuk itu, ia berjanji bersama koalisi pemerintah segera melakukan perlawanan serius terhadap praktek korupsi.
Enam bulan ke depan akan diumumkan para pejabat yang terlibat korupsi. Hal ini untuk menghentikan upaya orang-orang menjelekkan India.
Tudingan korupsi merebak setelah pemerintah mengalami kerugian US$ 39 miliar pada 2007 dan 2008 atas praktek penipuan di grup perusahaan telepon seluler terbesar kedua di India, Reliance Communications. Bos Reliance ADA Group, Anil Ambani, kemarin menjalani pemeriksaan oleh polisi atas tuduhan merugikan negara hingga miliaran dolar Amerika.
Skandal korupsi sudah menjadi konsumsi politik India sehari-hari. Tak hanya merusak pemerintahan, tapi juga parlemen dan para pengusaha. Lebih dari US$ 80 miliar uang negara raib akibat praktek korupsi di bidang telepon seluler dan bandwidth satelit.
Investor asing yang menanamkan uangnya di bidang infrastruktur, industri, dan proyek-proyek komersial di negara ketiga terbesar ekonominya di Asia itu mengharapkan adanya langkah lebih baik ke depan.
Arun Jaitley dari partai oposisi, Bharatiya Janata, tidak puas atas penjelasan Singh. Menurut dia, Singh punya kelemahan sebagai pemimpin politik yang tak punya keberanian memberantas korupsi.
tempointeraktif