Pasca pengunduran diri menteri dari kubu 8 Maret dan tuntutan pembentukan kabinet baru, Kelompok 14 Maret mulai ketakutan dan khawatir. Menyikapi kondisi ini kelompok pro Barat ini langsung menggelar sidang dan menyesalkan fenomena ini. Mereka menyatakan menunggu kedatangan Perdana Menteri Saad Hariri yang saat ini berada di Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan IRNA dari Beirut, Menteri Tenaga Kerja Lebanon, Boutros Harb usai sidang Kelompok 14 Maret di kantor mantan Perdana Menteri Fouad Siniora mengatakan, kejadian mendadak di Lebanon khususnya pengunduran diri menteri dari Kelompok 8 Maret dari pemerintahan Hariri serta bergabungnya Adnan as-Sayyed Hussein, Menteri Negara (Minister of State) ke kubu ini membuat Beirut memasuki fase krisis baru. Menurutnya, hal ini malah membuat masalah kian rumit dan tidak akan membantu menyelesaikan krisis.
Harb menambahkan, Kelompok 8 Maret tidak memberikan kesempatan kepada Presiden Michel Sleiman untuk membicarakan sidang kabinet, akhirnya yang terjadi adalah liburnya instansi resmi negara dan kerugian besar yang harus di tanggung rakyat.
Ia menjelaskan, Kelompok 14 Maret dalam sidangnya menekankan keadilan serta dilanjutkannya aktivitas pengadilan kasus teror mantan Perdana Menteri Rafiq Hariri serta penyidikan pelakunya. Harb menegaskan, ini adalah sikap tegas Kelompok 14 Maret dan tidak bisa ditawar. "Sidang kami akan terus berlangsung hingga kembalinya Hariri dari AS hingga tercapai sikap final dari Kelompok 14 Maret," ungkap Harb.
Dilaporkan pula, Kelompok 8 Maret juga menggelar sidang serupa di rumah Michel Aun dan menuntut dibentuknya pemerintahan baru. Mereka menyebut pengunduran diri ini disebabkan sikap pemerintah Hariri yang menyerah terhadap tekanan asing khususnya AS dan ketidakpastian sidang kabinet luar biasa. (IRIB.ir)