Deputi Urusan Eropa Kementerian Luar Negeri Venezuela, Tamir Puras menyatakan bahwa harus ada tindakan melebihi pemutusan hubungan diplomasi dengan Israel, dan Venezuela berkomitmen untuk menyeret para pelaku pembantaian massal di perairan Mediterania itu ke pengadilan internasional.
Pemerintah Venezuela saat ini tengah membahas mekanisme efisien dalam rangka menyusun langkah-langkah melebihi pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel.
Tidak hanya itu, Venezuela akan mengidentifikasi produk-produk Zionis yang masuk ke setiap pelabuhan negara ini. Dan Karakas siap memberlakukan boikot terhadap rezim Zionis sebagai bagian dari pengucilan dan represi terhadap rezim Zionis Israel agar menghentikan kejahatannya terhadap bangsa Palestina.
Di lain pihak Raymundo Kabchi, analis politik internasional menyatakan, "Ketika muncul tuntutan penindakan tegas terhadap Israel atas aksi kriminalnya, Amerika Serikat dan Eropa memang tidak bisa diharap berbuat banyak, karena mereka yang menciptakan rezim rasialis Israel."
Kabchi mendefinisikan Zionisme dengan "kapitalisme neoliberal global". Adapun Amerika Serikat dan Eropa menjadi simbol dari sistem tersebut. Oleh karena itu, tidak mungkim mereka dituntut menunjukkan solidaritas terhadap bangsa Palestina.
Menyusul keputusan Venezuela untuk memboikot produk-produk Ziois itu, Dubes Palestina untuk Venezuela, Farid Sawan mengapresiasi keberanian dan solidaritas Presiden Hugo Chavez dalam membela bangsa tertindas dan gerakan Palestina.(IRIB/MZ/SL)