10 Jun 2010

Israel dan AS Sebenarnya Incar Minyak Libanon

ImageKoran Lebanon, Al Safir, dalam laporannya mengungkap adanya cadangan minyak besar dan gas alam di pesisir Lebanon dan upaya Zionis Israel untuk mencuri sumber-sumber minyak itu.
Di tengah maraknya pemberitaan terkait serangan brutal Zionis Israel atas konvoi kapal pengangkut bantuan kemanusiaan ke Gaza, rezim ini juga merancang pencurian atas sumber-sumber minyak dan gas di pesisir perairan Lebanon. Upaya ini juga didukung penuh oleh AS.


Berdasarkan laporan tersebut, sejumlah perusahaan AS bersedia terlibat dalam pencurian sumber-sumber minyak dan gas di kawasan Lebanon. Nobel Energy, disebut-sebut sebagai perusahaan AS yang siap bekerjama dalam mengeruk sumber-sumber minyak di pesisir Lebanon. Menurut laporan tersebut, ada kemungkinan besar bahwa ratusan milyar kubik minyak terdapat di pesisir Lebanon tersebut.


Sejumlah perusahaan minyak Israel dan AS tetap akan mengeruk sumber-sumber minyak dan gas itu tanpa mempedulikan posisinya yang termasuk dalam geografi Lebanon. Padahal Zionis Israel sama sekali tidak mempunyai hak secuil apapun menawarkan perusahaan lain untuk melakukan eksplorasi ilegal.


Upaya pencurian yang sudah dirancang beberapa bulan lalu, dilakukan oleh Zionis Israel bersamaan dengan langkah-langkah destruktif anti-Lebanon. Tentunya, arogansi Israel dan AS mendapat penentangan dari dalam negeri Lebanon. Apalagi pemberitaan adanya sumber minyak dan gas di pesisir Lebanon bukan lagi rahasia umum bagi rakyat negara ini. Untuk itu, masyarakat Lebanon yang gigih melawan Zionis Israel, tidak akan membiarkan rezim ini bertindak sewenang-wenang di wilayah mereka.


Konspirasi kolektif Israel dan AS semakin terkuak di hadapan publik. Rezim Zionis Israel tidak hanya berupaya menduduki sejumlah kawasan seperti Sheba, Kfar Saba dan Ghajar, tapi juga berambisi memperluas ekspansinya hingga kawasan perairan negara ini. AS juga terus mengintervensi urusan internal Lebanon, bahkan memaksa Beirut supaya bersedia menandatangani perjanjian keamanan untuk menguasai instansi-instansi sensitif seperti badan intelijen negara ini.


Pada saat yang sama, Israel terus menyebarkan agen spionase di Lebanon. Intervensi Israel dan AS benar-benar melanggar kedaulatan Lebanon. Di tengah krisis seperti ini, opini umum Lebanon berharap pemerintahnya dan lembaga-lembaga internasional dapat berbuat sesuatu untuk menekan hegemoni Israel dan AS di Timur Tengah yang kian menjadi. (IRIB/AR/RM)