Puluhan anggota organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Comitte (Mer-C) Indonesia, mendoakan keempat rekan mereka yang turut dalam misi kemanusiaan ke Gaza "Freedom Flotilla". Kabar keempat relawan Mer-C saat ini tidak diketahui pascapenyerangan kapal laut Mavi Marmara yang mereka tumpangi di 62 km lepas pantai Gaza, oleh militer Israel, Senin (31/5/2010).
Bertempat di kantor sekretariat Mer-C Indonesia, JL Kramat Lontar, No J 157, Kecamatan Paseban, sedari sore, puluhan anggota relawan yang terdiri dari dokter, staf medis, apoteker Mer C, mulai berdatangan ke kantor sekretariat Mer-C, untuk memanjatkan doa bersama memohon pertolongan Yang Maha Kuasa, untuk menjaga keempat rekan mereka yang keberadaanya saat ini belum diketahui.
Tampak wajah mereka terlihat tegang, dan cemas, sebelum doa dipanjatkan bersama-sama. Bahkan beberapa mereka terlihat mencuri pandang ke arah televisi, mengikuti program siaran berita televisi internasional, Al Jazeera, untuk mengikuti perkembangan terakhir insiden penyerangan militer Israel terhadap kapal Mavi Marmara.
Keheningan yang tercipta terbelah ketika seorang anggota Mer-C mengajak seluruh rekannya untuk memulai doa bersama. Puluhan anggota Mer-C tampak khusyuk ketika memanjatkan doa, dan beberapa dari mereka terlihat tertunduk layu seraya membacakan lafal ayat-ayat suci Al Quran.
Sesaat doa telah dipanjatkan keribaan-Nya, Chief Presidium Mer-C Indonesia, Dr Sarbini Abdul Murad berpesan kepada seluruh keluarga, rekan, dan sanak saudara keempat anggota Mer-C yang belum diketahui keberadaannya tersebut untuk ikhlas menerima takdir yang disuratkan oleh Allah SWT. "Kita harus ikhlaskan, itu merupakan takdir Allah. Kita selalu mengatakan jihad itu terhormat, maka kita harus ikhlaskan mereka," ujarnya.
Ia pun juga menguatkan relawan Mer-C lainnya, untuk tidak surut berjuang melakukan misi kemanusiaan, karena bila mereka (keempat anggota Mer-C yang hilang) menjadi martir, maka ia percaya Allah akan memberikan jalan untuk dapat membangun rumah sakit di wilayah Palestina seperti yang mereka inginkan.
"Hal itu tidak akan menyurutkan niat kita. Bila ada martir ini merupakan jalan, siapa tau Allah berkenan mengizinkan kita membuka rumah sakit di Gaza," tuturnya.
Ia pun percaya keempat rekannya tersebut masih dalam keadaan hidup. Untuk itu ia meminta kepada seluruh rekannya terus mendoakan keselamatan mereka. Rencananya, puluhan anggota Mer-C akan kembali berkumpul dan mendoakan rekan-rekan mereka yang hilang.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 orang Warga Negara Indonesia, bersama ratusan relawan kemanusian yang menumpang kapal laut Navi Marmara tidak diketahui keberadaan mereka, setelah militer Israel menyerang kapal mereka yang tengah menuju ke Gaza untuk melakukan misi kemanusiaan, tadi pagi.(kompas)